Mohon tunggu...
koko anjar
koko anjar Mohon Tunggu... Freelancer - Seorang penikmat senja dengan segala romantikanya. Menyukai kopi dan pagi sebagai sumber inspirasi dan dapat ditemui di Hitsbanget.com.

Seorang penikmat senja dengan segala romantikanya. Menyukai kopi dan pagi sebagai sumber inspirasi dan dapat ditemui di Hitsbanget.com.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Mereka yang Dibesarkan Louis Van Gaal

24 Januari 2017   09:28 Diperbarui: 24 Januari 2017   10:33 533
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa hari lalu, tepatnya pada 17 Januari 2017, dunia dikejutkan pemberitaan De Telegraaf yang menyatakan Van Gaal telah pensiun. Belakangan,mantan manajer Manchester United ini meralat berita tersebut .Ia mengaku hanya ingin meluangkan waktu lebih banyak bersama keluarga tercinta. 

Van Gaal memulai debut kepelatihannya di Ajax Amsterdam pada tahun 1991. Ketika itu, Ajax sedang serius mengembangkan pemain jebolan akademinya. Maka dari itu, Van Gaal pun menggunakan pemain-pemain muda seperti Marc Overmas, Clarence Seedorf, Rezeiger, De Boer bersaudara, Patrick Kluivert, serta Edwin Van Der Saar. Untuk membuat mental mereka terangkat, Van Gaal pun mengkombinasikan mereka dengan pemain senior seperti Danny Blind dan Frank Rijkaard.

Dengan berbekal kombinasi pemain muda dan pemain senior tersebut, selama periode kepelatihannya di Ajax dari tahun 1991-1997, Van Gaal sukses mempersembahkan 3 gelar Eredivisie, 1 Piala Belanda, 1 piala UEFA, 1 Liga Champions, 1 Piala Super Eropa serta 1 Piala Intercontinental. Raihan prestasi tersebut akhirnya membuat raksasa Spanyol, FC Barcelona kepincut untuk meminangnya sebagai manajer pada tahun 1997.

Awal masa kepelatihannya di Barcelona bisa dibilang mulus. Di musim perdananya ia langsung mempersembahkan gelar juara Piala Super Eropa, La Liga, dan Copa del Rey. Satu tahun kemudian, peringatan satu abad Barcelona pun diberi kado manis berupa trophy La Liga yang kembali diboyong ke Camp Nou. Sukses di Barca, Van Gaal melanjutkan kariernya dengan mengarsiteki De Oranje, sayang dirinya gagal total. Dennis Bergkamp dkk gagal dibawanya untuk berlaga di Korea-Jepang 2002. 

Akhirnya Van Gaal pun kembali ke Barcelona pada musim 2002-2003. Berbeda dari edisi sebelumnya, Van Gaal bisa dibilang gagal di periode keduanya melatih Barca. Tidak satupun throphy yang dihasilkan untuk Luis Enrique dkk musim itu.  Akan tetapi, ada sebuah catatan manis untuk Van Gaal yaitu memberikan debut untuk Carles Puyol, Iniesta, dan Xavi Hernandez. Sebuah keputusan yang kelak akan membuat nama-nama diatas menjadi legenda baik di Barca ataupun Timnas Spanyol. Di akhir pertengahan musim 2003-2004, Barca akhirnya memutuskan untuk mengakhiri kerjasamanya dengan Van Gaal.

Van Gaal pun akhirnya memilih untuk kembali ke Belanda pada tahun 2005 dengan menukangi Az Alkmaar. Bersama Van Gaal, Az akhirnya berhasil menyudahi puasa gelar eredivisie selama 28 tahun dengan menjadi juara pada tahun 2009. Patut dicatat, skuad Az saat itu juga berisikan pemain-pemain muda seperti Mousa Dembele, Mounir El Hambadoui, Sergi Romero, serta Graziano Pelle. Meski kemudian nama-nama tersebut tidak terlalu bersinar kemudian, setidaknya tradisi Van Gaal dalam mengorbitkan pemain muda tetap terjaga.

Setelah sukses di Az, Van  Gaal memutuskan untuk bergabung bersama Bayern Munchen di Bundesliga. Tahun pertama pun berakhir manis. Sang meneer berhasil membawa Philip Lahm dkk menjadi Juara Bundesliga dan melangkah ke final liga Champions. Sayang, di musim selanjutnya Bayern hanya menduduki peringkat 3 di Bundesliga. Van Gaal pun dipecat. Seperti di klub-klub sebelumnya, di Bayern pun Van Gaal memberikan warisan pemain-pemain muda potensial. Sebut saja  Bardstuber, Toni Kross, serta Thomas Mueller.

Di ajang Piala Dunia 2014, Van Gaal kembali menukangi De Oranje. Kali ini racikannya terbilang sukses. Belanda berhasil dibawa menduduki peringkat 3. Nama-nama seperti Memphis Depay, Wijnaldum, serta de Virj pun mengemuka. Keberhasilannya itulah yang kemudian membawa Van Gaal berlabuh ke tanah Britania bersama MU. Kariernya di MU bisa dibilang tidak terlalu baik. Dua musim disana, dengan gelontoran dana jutaan pounds untuk mendatangkan pemain-pemain incarannya, Van Gaal hanya mampu memberikan 1 thropy Piala FA. Namun sekali lagi, ia suskses mengangkat nama-nama muda seperti Martial, Lindgaard, serta Rashford.

Kini Van Gaal memutuskan untuk berhenti sejenak dari dunia sepakbola. Mungkin sang meneer sedang lelah, sehingga memerlukan waktu untuk refreshing. Patut ditunggu kemana lagi dia akan berlabuh dan siapa lagi darah muda yang akan dia besarkan. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun