Tahun Pelajaran 2022 - 2023 kembali melakukan pembelajaran secara New Normal yang dikenal dengan Pembelajaran Tatap Muka 100 persen atau disingkat PTM 100 persen. Hal ini karena sekolah yang akan melakukan PTM harus melalui proses assesment yang ketat. New Normal karena saat PTM ini harus menerapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan Protokol kesehatan yang harus tetap dijalankan.
Saat Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) tidak memperhitungkan harus berangkat jam berapa, berapa lama perjalanan ke sekolah. Cukup membuka mata dan menyalakan  smartphone atau laptopnya siswa sudah bisa mengikuti pembelajaran.  Untuk SMK yang mengharuskan siswanya memiliki keterampilan, PJJ sangat sulit untuk diterapkan.
Baca Juga :Â Seperti Ada Yang Kurang Setelah Dua Tahun Pembelajaran Jarak Jauh ?
Salah satu aplikasi yang banyak digunakan saat PJJ adalah dengan Zoom Meeting, yang bisa interaktif dengan siswa untuk menyampaikan apa materi yang dipelajari dan didiskusikan. Dengan aplikasi ini dapat direkam dan disimpan di google drive untuk dibagikan kepada siswa dan bisa dibuka kapan saja.Â
Pada PJJ mungkin saat belajar siswa tidak sedang fokus untuk belajar cukup menyiapkan paket data, smartphone atau Laptop dan buku catatan seperlunya. Itupun tidak semua dapat mengikuti dengan berbagai alasan, HP nya rusak, gantian dengan saudaranya atau tidak punya paket data.Â
Baca Juga :Â Belajar dan Berlatih Yang Baik Ya Nak, Supaya Tidak Ketinggalan Jaman
Sekarang saat PTM 100 persen, konsentrasi siswa mengikuti pembelajaran menjadi berkurang beberapa penyebabnya  adalah :
1. Saat PJJ siswa belajar tidak fokus menyimak yang disampaikan oleh gurunya, karena sambil mengerjakan kerjaan lain di rumah. Bahkan mungkin ada yang sambil bermain Games.
2. Saat PJJ yang penting kelihatan dan mengisi daftar hadir sudah terhitung hadir pada pembelajaran hari itu.
Baca Juga : Â Praktik Kerja Lapangan Memberikan Pengalaman Nyata Bagi Siswa
3. Untuk melengkapi pemahaman biasanya guru memberikan tugas sesuai dengan yang ada pada rencana pembelajarannya. tetapi tidak semua siswa mengerjakan dengan mandiri tugas tersebut.
4. Â Untuk memutar ulang video pembelajaran yang telah dilakukan perlu paket data yang cukup besar dan perlu memori HP yang besar juga.
Selama ini Kemendikbud selalu menyampaikan terjadinya loss learning kalau sekolah masih melaksanakan PJJ karena pembelajaran yang tersampaikan tidak dapat sepenuhnya diterima oleh siswa.  Siswa merasa nyaman dengan PJJ sehingga saat PTM dimulai seperti menjadi hal yang aneh bagi mereka. Harus bangun pagi-pagi,  harus tidur yang cukup, kondisi fisik yang sehat dan yang terpenting adalah memiliki semangat untuk  mendapatkan pengetahuan dan pengalaman di Sekolah.
Tetapi setelah Work From Home dilakukan dan PJJ di lingkungan sekolah ada hal positif yang bisa dilanjutkan, diantaranya adalah untuk melakukan rapat atau diskusi cukup dengan Zoom Meeting bisa dilakukan kapan saja, semua jadi melek dengan IT belajar menggunakan aplikasi video call, aplikasi pembayaran yang cash less, dan pembelian produk bisa melalui online sudah banyak aplikasi belanja online yang bisa diikuti.
Baca Juga :Â Penyuluhan Bahaya Narkoba dan Tawuran Pelajar
Proses pembelajaran harus tersampaikan dan siswa harus terlayani dengan baik. Semangat dan motivasi untuk berhasil harus selalu ditanamkan dan ditumbuhkan agar menjadi calon-calon pemimpin masa depan yang tangguh dan siap menghadapi segala tantangan yang semakin banyak.
Salam sehat dan salam tangguhÂ
Jakarta, 20 November 2022
Doc Jay - 20
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI