Mohon tunggu...
Priya Purnama
Priya Purnama Mohon Tunggu... -

Tuhan yang bisa menindas dan mengkafirkan manusia. Bukan manusia!

Selanjutnya

Tutup

Money

Jeruk Siam Perekomian Masyarakat Jember (Umbulsari)

3 September 2012   03:14 Diperbarui: 25 Juni 2015   00:59 2912
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketinggian tempat wilayah Desa Paleran  berkisar antara 40 sampai 47 m dpl.  Jarak Desa Paleran ke kecamatan Umbulsari kurang lebih 7 km dengan waktu tempuh + 15 menit, sedangkan ke pusat pemerintahan kabupaten Jember kurang lebih 30 km yang dapat ditempuh dalam waktu 1 jam.  Topografi datar (1-5 %). Aksessibilitas Kebijaksanaan pembangunan pertanian Desa Paleran, kecamatan Umbulsari, kabupaten Jember dititikberatkan pada peningkatkan produksi melalui diversifikasi, intensifikasi, rehabilitasi lahan yang dilakukan sesuai dengan kondisi agroekologinya. Pembangunan pertanian perlu didukung dengan kebijakan pemerintah kabupaten, sehingga penggunaan, pengusahaan, pemilikan lahan atas tanah dapat menjamin keberhasilan masing-masing usahatani.  Tersedianya jaringan jalan dan pasar, kondisi sosial ekonomi, dan prospek pasar merupakan faktor pendorong keberhasilan agribisnis komoditi unggulan. Jaringan jalan merupakan prasarana yang paling utama, dengan berkembangnya jaringan jalan akan membuka wilayah yang masih terisolasi guna pemerataan pembangunan bagi peningkatan taraf hidup masyarakat.  Adanya pasar di desa Paleran, kecamatan Umbulsari, kabupaten Jember, disamping pasar kecamatan Umbulsari merupakan sarana menampung hasil produksi komoditas komoditi unggulan. Alat transportasi antar desa atau ke kecamatan masih belum tersedia angkutan umum (pedesaan), umumnya menggunakan becak atau sepeda motor pribadi. Prasarana komunikasi seperti wartel telah ada, namun warnet belum tersedia.  Disamping itu untuk memenuhi kebutuhannya dalam komunikasi sebagian kecil petani menggunakan telpon seluler. Ditinjau dari prasarana jalan menuju desa Paleran relatif cukup baik dan sudah beraspal, sedangkan jalan dalam desa - antar dusun - sebagian telah beraspal (8 km), namun sebagian besar masih makadam (2 km) dan jalan tanah (29 km) yang mampu dilewati oleh kendaraan roda empat. 2.3. Kependudukan dan Tenaga Kerja Penduduk Desa Paleran, Kecamatan Umbulsari, Kabupaten Jember pada tahun 2005 berjumlah 13.439 jiwa, yang terdiri dari pria 6.608 jiwa dan wanita 6.831 jiwa, dengan total kepala keluarga sebanyak 3475 KK.  Mata pencaharian penduduk Kabupaten Desa Paleran, kecamatan Umbulsari, kabupaten Jember sebagian besar tergantung pada sektor pertanian (39,01 %), dari jumlah tersebut 57,76 % sebagai petani pemilik lahan dan 42,24 % sebagai buruh tani. Jumlah angkatan kerja usia produktif (15-55 tahun) sebesar 71 % terdiri dari   ibu rumahtangga;  bekerja penuh, bekerja tidak tentu dan masih sekolah. Jumlah penduduk yang tingkat pendidikannya tidak pernah sekolah 15,05 %, pernah sekolah SD tetapi tidak tamat sebesar 7,02 %; tamat SD/sederajat 22,14 %, tamat SLTP/sederajat 36,49%, tamat SLTA/sederajat 17,05 %, tamat Diploma 0,35 %, dan sarjana  0,13 %.  Populasi penduduk desa Paleran berdasarkan usia disajikan pada Gambar 3. Ditinjau dari kemampuan masyarakat dalam pengetahuan teknologi pengelolaan komoditi unggulan pada dewasa ini didominasi oleh kalangan muda,  namun sebagian besar masih belum memadai karena keterbatasan akses.  Pada sisi lain penyuluhan  budidaya komoditi unggulan masih belum optimal, apalagi keterampilan dalam mengelola komoditi unggulan. Hal yang mengemberikan adalah semangat untuk merubah nasib dari kalangan muda cukup tinggi, sehingga petani yang tercatat sebagai petani komoditi unggulan merupakan petani-petani muda yang potensial dan respon terhadap pengetahuan pengelolaan komoditi unggulan. Sumberdaya Lahan, Air, dan Kondisi Iklim Pembangunan adalah tujuan ahir setiap daerah yang ingin maju. Pembangunan jangka pendek akan mempengaruhi pembangnan jangka pajang dan pembangunan jangka panjang akan mempengaruhi pembangunan ekonomi dan akhirnya pembangunan ekonomi akan mempengaruhi pembangunan itu sendiri. (Agus Suman: 2006). Sarana untuk mencapai keberhasilan pembangunan dalam arti luas adalah pertumbuhan ekonomi. Semuanya sepakat bahwa ekonomi ini harus tumbuh. Pertumbuhan ekonomi setiap daerah tentunya sangat tergantung pada sektor apa yang mungkin dapat dikembangkan di daerah itu, sehingga sektor yang menjadi andalan untuk pertumbuhan ekonomi ini di setiap daerah bisa sama dan sangat mungkin berbeda. Khusus untuk kabupaten Jember, berdasarkan data yang ditulis oleh Badan Pusat Statistik Kabupaten Jember nampaknya yang bisa diandalkan untuk mensukseskan pembangunan ini adalah sektor pertanian. Berdasarkan perhitungan LQ (baik Jawa timur maupun Nasional) Ada tiga sub sektor pertanian yang merupakan sector unggulan di Kabupaten Jember, yaitu sub sector tanaman pangan, tanaman perkebunan dan peternakan. Untuk sub sector tanaman perkebunan ada banyak tanaman yang di budidayakan oleh petani di Kabupaten Jember, misalnya Alpukat ,Belimbing , Duku / Langsat ,Durian, ,Jambu Air, Jambu Biji ,Jeruk Besar ,Jerruk Siam, Mangga ,Manggis ,Nanas ,Nangka ,Pepaya ,Pisang ,Sirsat Rambutan ,Salak ,Sawo ,Sukun ,Melinjo dan Petai. Namun dari semua jenis tanaman perkebunan buah yang di budidayakan petani tersebut yang produksinya paling besar adalah tanaman Jeruk Siam. Jumlah tanaman dan jumlah produksi jeruk siam di Kabupaten Jember pada tahun 2004 adalah sebagai berikut:

Jml Tanaman Baru (Pohon)

Jml Tanaman Menghasilkan (Pohon)

Produksi (Kw)

Produksi (Rp)

409.760

5.930.322

5.456.966

1.527.950.4800

1.2. Issue Dalam upaya meningkatkan perekonomian masyarakat Kabupaten Jember melaui budidaya tanaman jeruk siam ini tentunya tidak semudah membalik telapak tangan. Kendala yang dihadapi dalam hal ini dirangkum dalam issue sebagai berikut: - Petani kekurangan modal (terutama petani kecil) - Tidak adanya kelembagaan yang menaungi bisnis jeruk yang dilakukan para petani (misalnya KUD) - Harga produksi buah jeruk tergolong rendah yaitu Rp 2800,- per Kg untuk kategori jeruk super. - Biaya produksi relativ tinggi.

13466420311523235622
13466420311523235622

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun