Muhammadiyah merupakan salah satu organisasi masyarakat terbesar dan tertua di Indonesia yang telah hadir sejak lebih dari 100 tahun yang lalu dan lebih tepatnya pada tanggal 18 November tahun 1912 oleh K.H. Ahmad Dahlan. Seiringnya waktu, kader-kader Muhammadiyahpun terus bermunculan dan berdiaspora keseluruh dunia, yang mana tentunya untuk memperjuangkan dan menyebarluaskan idiologi Muhammadiyah melalui pemikiran yang diperbaharui agar dapat beradaptasi dengan perkembangan zaman.Â
Hal tersebut tentunnya harus dilakukan dengan penuh rencana dan usaha yang keras untuk mewujudkannya tanpa terkecuali oleh organisasi ortom Muhammadiyah dan salah satunnya ialah Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah atau yang biasa disingkat IMM.
Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah atau biasa disingkat IMM itu sendiri kini telah memasuki usiannya yang berusia setengah abad lebih atau lebih tepatnya berusia 59 tahun. Hal tersebut tentunnya telah menjadi sebuah kehormatan tersendiri bagi IMM untuk menghadapi setiap dinamika yang terjadi pada masyarakat pada umumnya dan kalangan mahasiswa secara khusus, yang mana hal tersebut telah menjadi cermin tersendiri bagi organisasi pergerakan seperti IMM. Pada tanggal 14 Maret, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah akan merayakan hari jadinya atau ulang tahunnya yang ke-59 sejak didirikan di Yogyakarta pada tahun 1964. Tentu bukan lagi usia muda di kancah organisasi pergerakan mahasiswa dan organisasi kepemudaan zaman modern.
Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) adalah sebuah organisasi ortom Muhammadiyah yang berkontribusi pada kerangka kerja organisasi Muhammadiyah. Sebagai organisasi ortom dibawah Muhammadiyah, IMM menempatkan para kadernya sebagai yang paling mendasar. Yang mana dalam penempatan tersebut bertujuan untuk mencapai target dari arah pergerakan organisasi serta regenerasi didalam tubuh Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) itu sendiri dan selanjutnya dapat diharapkan mampu membaur dengan masyarakat melalui proses pemberdayaan para kadernya didalam segi kepemimpinan.Â
Didalam perjalanannya yang telah dilakukan oleh IMM, sudah tentu terdapat tanggung jawab besar serta amanah yang tidak dapat diremehkan dan hal tersebut dapat diringkas melalui beberapa point penting yang sering disebut sebagai trilogi seperti didalam bidang keagamaan, kemahasiswaan dan kemasyarakat. Bahkan lebih dari pada itu, IMM sendiri memiliki bingkainya tersendiri dalam arah gerak dan juangnya sebagai organisasi pergerakan mahasiswa dibawah naungan Muhammadiyah serta bingkai yang dimaksud adalah tiga kemampuan dasar yang perlu dikuasai oleh kader IMM diantarannya ialah religiusitas, intelektualitas dan humanitas yang mana hal tersebut sering dikenal sebagai trikoda.Â
Selanjutnya, jika diperhatikan lebih mendalam, trilogi dan trikoda yang dimiliki oleh IMM lebih cenderung pada menciptakan sumber daya manusia yang handal serta unggul dalam bidang akademis.
Dalam kompetisi dasar IMM atau biasa di sebut dengan Trikoda yang merupakan akar pembentukan karakter kader guna memberikan panduan dan arahan bagi anggota dan struktur organisasi Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah. Trikoda IMM berfungsi sebagai prinsip dasar bagi anggota IMM untuk membentuk organisasi yang kuat, berwibawa, dan berorientasi pada pengembangan diri anggota serta kontribusi positif bagi masyarakat.
Dengan memastikan semua kader dan anggota IMM memiliki tujuan yang sama dan mengerti bagaimana cara mencapainya, serta memiliki komunikasi yang efektif dan berkelanjutan, sehingga anggota organisasi dapat berbagi informasi dalam mengevaluasi kinerja, juga menjaga budaya organisasi yang positif dan saling menghargai. Trikoda IMM juga berfungsi untuk menjaga kualitas hubungan antara anggota kader IMM dengan organisasi lain, serta sebagai pedoman untuk membangun jaringan external dan internal yang kuat.
Jaringan eksternal IMM terdiri dari organisasi mahasiswa lainnya, organisasi kemasyarakatan, organisasi pemerintah, dan organisasi swasta. IMM bekerja sama dengan organisasi lain untuk mempromosikan budaya mahasiswa serta program yang membantu masyarakat dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Tak hanya itu IMM juga bekerja sama dengan organisasi lainnya untuk mempromosikan ajaran-ajaran Muhammadiyah dan kegiatan lainnya yang dapat meningkatkan kesejahteraan dan pengembangan masyarakat.Â
Selanjutnya terkait Jaringan internal IMM itu sendiri terdiri dari berbagai cabang IMM di seluruh Indonesia. IMM memiliki cabang provinsi yang tersebar di seluruh Indonesia, yang merupakan salah satu dari cabang IMM paling tinggi setelah tingkat nasional. Cabang provinsi kemudian memiliki cabang kabupaten/kota, yang berfungsi sebagai cabang IMM yang lebih rendah.Â
Cabang IMM ini tersebar di seluruh Indonesia dan terkait dengan cabang provinsi. Cabang kabupaten/kota kemudian memiliki cabang kecamatan, cabang kelurahan, dan cabang-cabang lain yang tersebar di seluruh Indonesia. Setiap cabang memiliki anggota dan struktur organisasi yang berbeda dan mengatur kegiatan dan program yang dapat meningkatkan kesejahteraan dan pengembangan masyarakat.
Dengan adanya kompetisi dasar yang ada dalam ranah geraknya IMM tentunya juga sebagai pedoman dan dorongan untuk anggota dan juga kadernya guna berperan dalam tiga kompetisi dasar tersebut. Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah memiliki beberapa strategi dalam bidang agama, sosial, masyarakat dan khususnya terhadap Pendidikan yang berada di Indonesia sendiri maupun luar negeri.
Lalu apakah kualitas pendidikan di indonesia sudah baik?. Pendidikan di Indonesia telah mengalami peningkatan dalam beberapa tahun terakhir. Namun, masih ada banyak ruang untuk peningkatan. Beberapa masalah yang masih ada di sektor pendidikan Indonesia termasuk kurangnya sumber daya dan investasi Pendidikan, di Indonesian angka investasi pendidikan hanya sekitar 3,76 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) pada tahun 2019.Â
Angka ini jauh di bawah standar minimum yang ditetapkan oleh UNESCO, yaitu sekitar 5 persen. Hal ini menyebabkan adanya kurangnya dana dan sumber daya yang tersedia untuk meningkatkan pendidikan, kurangnya akses ke pendidikan yang berkualitas tinggi, merupakan masalah menyebabkan sebagian besar anak-anak di Indonesia tidak memiliki akses yang layak terhadap Pendidikan tinggi. Pemerintah Indonesia telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan di negara ini.
Untuk meningkatkan kualitas pendidikan, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Â
Meningkatkan akses pendidikan, meningkatkan kualitas pendidikan melalui kurikulum dengan menambahkan komponen keterampilan hidup guna membantu mempersiapkan para kader dan juga masyarakat untuk menghadapi dunia luar serta serta memperkenalkan kurikulum yang berbasis kreativitas dan inovasi untuk memungkinkan kader dan masyarakat mengembangkan keterampilan berfikir kreatif dan inovatif, memfasilitasi diskusi dan dialog, meningkatkan kualitas sarana dan prasarana pendidikan, dan melakukan kerja sama dengan pemerintah, sekolah, dan organisasi lain.Â
Selain itu, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah juga harus menciptakan suasana yang kondusif untuk belajar. Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan dukungan kepada kader serta masyarakat untuk mengembangkan soft skill mereka, memfasilitasi berbagai kegiatan belajar, dan memberikan akses mengenai informasi dan sumber-sumber pendidikan yang bermanfaat.
Maka dari pada itu, kurikulum yang telah diberlakukan di Indonesia perlu ada perbaikan, dan perbaikan tersebut bisa didapatkan dari organisasi pergerakan mahasiswa seperti IMM. Karenannya, IMM harus dapat memperbaiki kurikulum di Indonesia dengan mengintegrasikan kompetensi dan pengetahuan yang diperlukan untuk menjadi warga negara yang berkontribusi secara positif bagi masyarakat Indonesia.Â
Hal ini dapat dilakukan melalui peningkatan kurikulum yang memberi daya tarik kepada siswa, meningkatkan keterampilan berpikir kritis, dan meningkatkan akses terhadap pendidikan yang berkualitas. IMM juga dapat memperbaiki kurikulum di Indonesia dengan meningkatkan keterampilan teknologi siswa dan memfasilitasi pembelajaran berbasis teknologi. Hal ini dapat dilakukan dengan meningkatkan akses terhadap teknologi di sekolah, meningkatkan keterampilan teknologi para guru dan siswa, dan menyediakan program kursus teknologi untuk siswa.
IMM juga dapat meningkatkan peluang pendidikan untuk masyarakat yang berada di daerah terpencil dan daerah pedesaan. Hal ini dapat dilakukan dengan mendukung pendirian sekolah baru di daerah-daerah tersebut, memberikan bantuan keuangan untuk meningkatkan pendidikan di daerah-daerah tersebut, dan menciptakan program untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H