Mohon tunggu...
Sosbud Pilihan

12 Mahasiswa UGM Siap Mengabdi di Kabupaten Asmat

14 Maret 2018   11:40 Diperbarui: 14 Maret 2018   12:03 716
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada bulan Januari 2018 lalu, status Kejadian Luar Biasa campak dan gizi buruk ditetapkan di Kabupaten Asmat, Papua. Hingga 1 Februari 2018, fenomena ini telah menyebabkan 72 orang anak meninggal dunia. Pemeriksaan yang dilakukan Satgas juga menemukan bahwa di 117 kampung, 646 anak terkena wabah campak dan 144 anak menderita gizi buruk. Hal tersebut menuai berbagai kontroversi sehingga berbagai lapisan masyarakat mulai menyorot Asmat. Meskipun status tersebut telah dicabut pada awal bulan Februari, kesan dari daerah tersebut tidak serta merta menghilang dari ingatan kita.

Dari sekian banyak relawan yang mengabdi ke Asmat, tim Disaster Response Unit(DERU) UGM merupakan salah satunya. Tim tersebut terdiri dokter, perawat, dan peneliti. Berdasarkan temuan dari tim DERU UGM, terdapat berbagai masalah yang memerlukan program berkelanjutan dalam rangka penyelesaiannya. Oleh karena itu, paska kepulangan tim DERU, UGM kembali akan mengirimkan tim Kuliah Kerja Nyata Peduli Bencana (KKN-PB) nya ke Asmat.

Tim DERU UGM
Tim DERU UGM

Berbeda dengan tim DERU yang bertugas memberikan bantuan secara responsif, tim KKN-PB UGM yang beranggotakan 12 mahasiswa-mahasiswi ini akan ditugaskan untuk menginisiasi program promosi kesehatan serta pemberdayaan masyarakat dalam sektor edukasi, ekonomi, serta lingkungan. Program yang dilaksanakan diharapkan memiliki potensi berkelanjutan yang tinggi sehingga kegiatan tersebut tetap dapat dilaksanakan oleh masyarakat setempat.

Berdasarkan laporan dari tim DERU, beberapa masalah terkait yang ditemukan adalah kurangnya pengetahuan masyarakat untuk mengolah bahan makanan dengan mumpuni. Mereka juga tidak biasa bercocok tanam. Hal ini bisa jadi dikarenakan hambatan budaya dan pendidikan, atau, keadaan tanah yang tidak memungkinkan, serta minimnya sumber daya maupun akses untuk melakukan penanaman. Kebersihan daerah tersebut juga tergolong rendah. Pengadaan program yang berkesinambungan di kabupaten tersebut pun terbilang masih cukup sulit.

Pasien Gizi Buruk di Kabupaten Asmat
Pasien Gizi Buruk di Kabupaten Asmat
Oleh karena itu, tim relawan KKN-PB UGM mencanangkan program-program antara lain edukasi kesehatan mengenai sanitasi, nutrisi dan pengolahan bahan pangan, serta imunisasi; peningkatan minat literasi dengan mendirikan "Pondok Pandai" -- sebuah taman bacaan serta forum inspirasi bagi anak-anak dan remaja setempat; pemberdayaan ekonomi masyarakat; serta penggalian dan pemetaan permasalahan kesehatan dan lingkungan.

Untuk itu, relawan mahasiswa-mahasiswi yang berasal dari Fakultas Kedokteran, Ekonomi, dan Geografi ini akan ditugaskan selama 45 hari di Kabupaten Asmat. Kegiatan mereka akan berpusat di distrik Agats, namun tidak menutup kemungkinan mereka akan mengunjungi distrik-distrik yang lain. Penerjunan mahasiswa ke lokasi akan dilaksanakan pada hari Kamis, 15 Maret 2018. Kontribusi dari relawan mahasiswa dan mahasiswi tersebut diharapkan dapat menjadi awal dari perubahan pola pikir serta perilaku masyarakat ke arah yang lebih baik sehingga kejadian seperti campak dan gizi buruk tidak lagi terulang dan kejadian-kejadian tidak diinginkan lainnya dapat dicegah.

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun