Ditengah modernisasi disegala aspek kehidupan baik dalam hal teknologi maupun kebudayaan, hal ini tidak menyurutkan niat para pecinta budaya nusantara khususnya budaya Banyumas dalam melestarikan warisan para leluhur. Pecinta Budaya Nusantara sebagai pengiring keelokan budaya nusantara yang memiliki visi dan misi :
Visi : Lestarinya Budaya Nusantara sebagai Jatidiri Bangsa Indonesia.
Misi : 1. Meneliti, Mengkaji, Mensosialisasikan serta Menumbuhkan Minat Masyarakat untuk Mengenal, Melaksanakan dan Mencintai Budaya Nusantara.
2. Mendorong masyarakat untuk membangun kelompok paguyuban Pecinta Budaya Nusantara, ditingkat daerah dalam bentuk DPW dan DPD.
Jadi, Pecinta Budaya Nusantara Banyumas itu apa sih? Lalu kegiatan apa saja yang dilakukan oleh para Pecinta Budaya Nusantara Banyumas ? Naahh, pada kesempatan kali ini penulis akan sedikit berbagi pengetahuan dari hasil Ngobras ( Ngobrol santai ) bersama Ki Dhemit yang berasal dari Desa Condong, Kecamatan Kertanegara, Purbalingga dengan tujuan membuka wawasan keilmuan tentang budaya nusantara.
Pecinta Budaya Nusantara Banyumas atau sering dikenal dengan nama PBN Banyumas, merupakan salah satu nama paguyuban pegiat budaya asli nusantara yang berfokus pada kegiatan pelestarian budaya ( khususnya budaya Banyumas ). Sebelum berdirinya Pecinta Budaya Nusantara Banyumas ( PBN Banyumas ) pada mulanya hanya terdapat Pecinta Budaya Nusantara yang berpusat di Kota Surabaya, Jawa Timur yang diketuai oleh Bapak Ris. Sehingga kemudian, dengan maksud “ Nguri-nguri” budaya tanah jawa maka terbentuklah PBN Banyumas pada tahun 2018.
Persebaran para pecinta budaya Banyumas kini telah mewarnai diberbagai daerah dimulai dari Kota Purbalingga, Banyumas, Purwokerto, Kebumen dan Banjarnegara.
Pada mulanya, kegiatan dari paguyuban PBN Banyumas hanya melakukan kegiatan “ Sinau Bareng” baik itu tentang ilmu kehidupan ataupun mengenai budaya wayang yang biasanya dilaksanakan di sanggar maupun dengan cara sambang sedulur. Namun, seiring dengan niat tulus para Pecinta Budaya Nusantara Banyumas maka kegiatan semakin beraneka ragam, seperti belajar tentang Tosanaji ( sejarah keris ), budaya pakaian adat jawa, aksara jawa , blusukan ke berbagai tempat petilasan atau makam leluhur beserta cerita sejarahnya, serta belajar tentang pekuwon atau hitungan jawa.
Dengan adanya paguyuban Pecinta Budaya Nusantara Banyumas ini tidak hanya sebagai upaya bagi para generasi milenial untuk Nguri-nguri budaya warisan leluhur, melainkan agar generasi milenial selalu mengingat petuah “ Eling Asale Eling Baline”.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H