Terkadang seorang PPJ harus melewati terowongan yang gelap dan sunyi serta melintasi jembatan kereta api yang beratus meter tingginya dari tanah. Tidak tanggung-tanggung, seorang PPJ dituntut mampu berjalan ribuan meter sembari melakukan pengecekan masing-masing baut di rel kereta api.Â
Pekerjaan ini tentu bukan perkara yang mudah. Stamina yang kuat dan kesehatan fisik serta mental yang baik diperlukan demi tercapainya tujuan kerja. Selain itu, keberanian, berhati-hati dan fokus dalam melakukan pekerjaan sangat penting terlebih ketika berdinas pada jalan rel dan jembatan yang licin di malam hari saat musim penghujan.Â
Tugas yang diemban seorang PPJ sangatlah vital sehingga selain mendukung keselamatan perjalanan kereta api, seorang PPJ juga wajib menjaga keselamatan diri sendiri.Â
Standar Operasional Pekerjaan (SOP) telah ditetapkan oleh PT Kereta Api Indonesia (Persero) untuk mengatur kinerja petuga penilik jalan. PPJ wajib melaksanakan tugas sesuai dengan SOP yang telah ditetapkan dengan patuh dan disiplin serta menggunakan alat pelindung diri (APD) demi menjaga keamanan diri.
Adalah Paino, sang pahlawan di atas rel kereta. Beliau merupakan Petugas Pemeriksa Jalur yang saat ini berdinas di Daop 6 Yogyakarta. Dalam kesehariannya, beliau melakukan perjalanan dari Stasiun Kadipiro dan berakhir di Stasiun Bandara Adi Soemarmo.Â
Jalur ini dilewati oleh satu kereta saja yaitu Kereta Bandara Adi Soemarmo (KA BIAS). Meski begitu, keamanan dari rel kereta tetap harus diperiksa dengan teliti sebelum kereta diberangkatkan.Â
Jalur yang ditempuh Paino saat berdinas cukup jauh, hampir sepuluh kilometer dalam sekali perjalanan. Untuk pulang pergi, maka beliau harus menempuh jarak dua kali lipat.Â
Setiap bertugas, Paino harus menempuh jalur yang menanjak dan cukup jauh. Selain itu, Paino juga melewati dua terowongan untuk mencapai stasiun tujuan. Selama masa pandemi Covid-19 ini, beberapa kereta dibatalkan sehingga beliau dapat memulai perjalanan di pagi hari ketika matahari sudah mengeluarkan cahayanya.Â
Namun ketika seluruh kereta berjalan, maka Paino akan memulai perjalanan dinasnya pukul 01.30 WIB dan harus tiba di stasiun tujuan sebelum jadwal keberangkatan kereta.Â
Biasanya, Paino membutuhkan waktu kurang lebih 3 jam untuk satu kali perjalanan. Apabila Paino belum tiba di stasiun tujuan hingga jam keberangkatan kereta, maka kereta akan tetap berjalan hati-hati dengan mengurangi kecepatan sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan.Â
Namun, apabila terdapat kendala di jalur yang menyebabkan kereta tidak dapat melewati rel tersebut, maka Paino wajib melaporkan hambatan tersebut kepada atasannya yang kemudian akan diteruskan ke stasiun keberangkatan.Â