Stereotip para siswa mengenai rasa bosan yang akan dirasakan dari kegiatan belajar membuat siswa terjebak pada zona malas dan tidak tertarik pada rangkaian kegiatan pembelajaran, entah yang akan siswa terima dari sekolah sebagai lembaga utama pendidikan maupun dari luar sekolah. Sebagai siswa, pergi ke sekolah setiap hari memanglah suatu kewajiban. Namun, apakah sebenarnya siswa benar-benar memiliki kerinduan untuk belajar atau hanya memenuhi kewajibannya sebagai pelajar dengan cara menghadirkan dirinya ke sekolah?
Berdasarkan pengalaman pribadi penulis, guru-guru di sekolah sebagai pendidik utama banyak yang belum mampu membuat desain pembelajaran yang cukup menarik yang mampu meningkatkan minat siswa dalam belajar. Padahal, desain pembelajaran yang menarik dan tidak terduga menjadi sesuatu yang dirindukan dan dinantikan siswa.Â
Desain pembelajaran yang tepat oleh guru atau pendidik adalah salah satu kunci utama keberhasilan guru dalam menarik perhatian siswa yang mana dapat membangkitkan semangat belajar siswa. Pendidik hendaknya merancang desain pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan dan karakter peserta didiknya masing-masing. Namun, idealnya suatu desain pembelajaran yang dirancang dan diterapkan oleh seorang pendidik tetap harus berpedoman pada teori sembilan peristiwa pembelajaran yang dikemukakan oleh Robert Gagne.
Teori sembilan peristiwa pembelajaran oleh Gagne adalah langkah-langkah sistematis untuk menciptakan suasana pembelajaran yang dapat menarik perhatian seluruh siswa yang secara psikologis memiliki proses belajar yang berbeda-beda.Â
Kesembilan peristiwa pembelajaran oleh Gagne tersebut meliputi tahap mendapatkan perhatian, memberitahu tujuan pembelajaran, mengingat kembali pengetahuan dan keterampilan yang sudah dipelajari sebelumnya, menyampaikan materi, memberikan panduan, mendapatkan performa, memberikan umpan balik, menilai performa, dan meningkatkan daya ingat dan pertukaran pengetahuan.Â
Desain pembelajaran yang diawali dengan tahap mendapatkan perhatian, memberitahu tujuan pembelajaran, dan mengingat kembali pengetahuan dan keterampilan yang sudah dipelajari sebelumnya bertujuan agar peserta didik memahami secara jelas konsep pembelajaran yang hendak dilaksanakan dan meningkatkan partisipasi peserta didik selama proses pembelajaran.
Dilanjutkan dengan tahapan utama pembelajaran yaitu tahap menyampaikan materi dan tahapan-tahapan pendukung selanjutnya yang dilaksanakan secara kronologis, maka diharapkan akan terwujud suatu interaksi pemahaman hasil pembelajaran yang terstruktur dan bermakna, yang diperoleh baik oleh guru maupun siswa.
Daftar Pustaka
Binus University. 2019. Penerapan 9 Event dalam Pembelajaran Menurut Gagne. Diakses melalui https://binus.ac.id/knowledge/2019/07/penerapan-9-event-dalam-pembelajaran-menurut-gagne/
Endarta. 2013. 9 Peristiwa Gagne. Diakses melalui https://belajarpedagogi.wordpress.com/9-peristiwa-gagne/
Pappas, Christopher. 2015. How To Apply Gagne's 9 Events Of Instruction In eLearning. Diakses melalui https://elearningindustry.com/how-to-apply-gagnes-9-events-of-instruction-in-elearning
