Mohon tunggu...
prisma susila
prisma susila Mohon Tunggu... Human Resources - Semoga menghibur

sekolah alam semesta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Terdampar di Bawah???

8 November 2014   19:36 Diperbarui: 17 Juni 2015   18:18 8
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Dalam sebuah penadampingan yang ada di anak jalanan, tarjo menemui salah satu anak yang berdiam dan tak mau bergabung dengan apa yang telah dicanangkan oleh tarjo Yaitu bercinta dengan anak jalanan, anak ini lebih memilih untuk melihat sebentar dan kemudian pergi tanpa ada kata-kata yang di ucapkan ketika melihat kegiatan tarjo yang dinilai anak-anak jalanan lain sangat menyenangkan. Disini tarjo sangat heran dan penuh dengan tanda tanya kenapa anak ini tidak mau seperti yang lain? Disini pun tarjo bertanya kepada anak jalanan lain siapa anak itu dan darimana anak itu? Ternyata anak itu adalah Dul anak yang berasal dari daerah pembuangan sampah. Berbeda dengan anak-anak lain yang bekerja sebagai pengamen dia bekerja sebagai pemulung. Dul adalah anak yang pendiam dan tak terlalu banyak mau berkumpul dengan anak lain.

Suatu hari Tarjo yang penuh dengan tanda tanya kenapa anak ini mengalami seperti hal yang seperti ini. Tarjo pun mencari dimana anak ini biasanya mencari sampah. Tak lama kemudian tarjo bertemu dengan anak ini yang sedang berdiam dan beristirahat di bawah pohon. Tarjo mengahampiri dan memberikan dia makanan yang telah dibawa tarjo sebelumnya. Dalam kesempatan ini pun tarjo bertanya kepadanya kenapa tidak mau  berkumpul dengan anak yang lain.? Dia menjawab bahwa dia adalah orang papua yang selama ini di pndang tak punya kemampuan berpikir dan selalu di perlakukan seenaknya. Bahkan banyak agapan orang terhadap orang papua itu hanya bisa menggunakan kakuatan

Dari paparan ini lah tarjo sangat kesal terhadap bangsa ini kenapa orang yang telah memberikan sumbangsih banyak terhadap bangsa ini malah selalu di tindas dan dianggap bahwa hanya orang orang bodoh. Dan kita banyak melihat banyak eksploitasi yang dilakukan oleh orang orang yang bermain di politik masa dahulu, yang tega menjual kekayaann alam bumi cendrawasih. Tarjo sangat kecewa seharusnya orang yang mempunyai kekayaan tanah yang seperti itu tak pantas untuk hidup di garis kemiskinan  dan garis kebodohan. Apakah pantas orang orang yang mempunyai kekayaan tak bisa menikmati kekayaan ini. Dari sini pun mengajak dan merayu dul untuk ikut dalam kelompok bercinta dengan anak jalanan. Dul pun mau asalkan tidak ada tindakan yang rasis terhadap orang seperti dul. Tarjo pun menjamin dan menjaga orang yang seperti dul mendapat perlakuan yang sama dalam kelompok ini. Dalam masalah ini pun tarjo mulai membangun mimpi untuk bagaimana cara untuk membuat orang dari timur menjadi lebih di segani dan di anggap sebagai seorang yang mempunyai sumbangsin yang banyak kepada bangsa ini dengan pemikirannya dan ide-ide yang mereka kembangkan sendiri. Tarjo inggin mambangun pusat pendidikan disana kelak

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun