Nama : Priskilla Angelica
Universitas : Unika Soegiapranata
Dalam masa pandemi Covid-19, Indonesia memiliki tantangan besar dalam penanganan virus Covid-19. Dari segala aspek yang menjadi tantangan saat ini, yaitu pada aspek Pendidikan. Adanya wabah virus covid-19 ini menghambat kegiatan belajar mengajar yang biasanya berlangsung secara tatap muka.
Sebagai usaha menpencegahan virus Covid-19, maka pembelajaran dilakukan secara daring agar meminimalisir kontak fisik antara pendidik dengan pendidik lain, ataupun antara pendidik dengan guru/dosen.
Tahun ajaran baru 2020 di tengah pandemi menjadi sebuah tantangan besar bagi pemerintah, siswa-siswi, dan mahasiswa. Pandemic Covid-19 memaksa masyarakat untuk melakukan kebijakan Sosial Distancing atau lebih dikenal dengan Physical Distancing yang artinya kita harus menjaga jarak satu dengan yang lainnya untuk meminimalisir penyebaran virus Covid-19.
Kebijakan ini dibuat agar mengupayakan dan memperlambat laju persebaran virus Corona di tengah masyarakat. Maka Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan merespon dengan memberlakukan kebijakan dengan belajar dirumah melalui online/virtual.
Pemberlakunya kebijakan Physical Distancing yang menjadi dasar untuk pembelajaran dari rumah atau daring, dan dengan pemanfaatan teknologi informasi yang berlaku secara tiba-tiba, Â membuat siswa dan pendidik kaget bahkan juga termasuk orang tua siswa/pendidik.
Meskipun pembelajaran teknologi informasi sudah diberlakukandan diterapkan dalam beberapa tahun terakhir di sistem pendidikan Indonesia, namun pembelajaran daring yang berlangsung sebagai dampak covid-19 membuat kaget pusat bahkan dunia internasional.
Sebagaimana dilembaga Pendidikan, kepala sekolah dituntut untuk membuat keputusan cepat dalam merespon surat ederan yang dibagikan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang mengharuskan sekolah memberlakukan metode pembelajaran dari rumah dengan daring/virtual.Â
Dengan pembelajaran virtual ini pendidik mendapat tantangan yang cukup besar, pastinya mereka akan kaget, karena pendidik maupun guru/dosen harus mengubah sistem proses belajar mengajar mereka dengan cepat dan singkat.
Banyak pendidik yang mengeluh akan tugas yang menumpuk selama belajar dirumah/virtual, bahkan orangtua pendidik pun juga ada yang merasa kesulitan karena harus mendampingi proses pembelajaran dan juga harus memikirkan keberlangsungan hidup di masa krisis karena adanya pandemic ini.
Kendala ini menjadi catatan penting di dunia Pendidikan karena adanya pembelajaran daring yang berlangsung secara cepat, sedangkan secara sistem dan teknis belum semuanya siap dan tertata. Padahal pembelajaran daring/online selama ini hanya sebagai konsep dan belum sebagai cara berpikir.
Bahkan pembelajaran daring/online bukan metode untuk mengubahkan pembelajaran tatap muka dengan aplikasi digital, melainkan medorong kreatifitas mengakses sebanyak mungkin sumber pengetahuan, mengasah wawasan, dan menghasilkan karya.
Tak hanya itu, sebenarnya banyak tantangan yang dihadapi pendidik bahkan guru ataupun dosen dalam melakukan pembelajaran daring/virtual ini. Tantangan yang paling umum dan utama dalam pelaksanan pembelajaran daring ini adalah kurangnya pemahaman pendidik dan guru ataupun dosen dalam penggunaan teknologi informasi dan keterbatasan jaringan/koneksi internet.
Hal itu merupakan bagian paling penting dalam pelaksanan pembelajaran daring/virtual. Pendidik juga mengalami kendala dalam memahami materi pembelajaran karena komunikasi yang terbatas dengan sistem pembelajaran daring/virtual.Â
Maka hal ini menjadi satu kendala atau tantangan besar yang harus dihadapi agar tidak menyebabkan proses pembelajaran tidak optimal dan tidak efektif.
Dari tantangan-tantangan itu, kita harus berani melangkah untuk menjadikan pembelajaran online sebagai kesempatan mentransformasi Pendidikan. Ada beberapa langkah untuk mengatasi masalah dalam pembelajaran daring saat pandami, yaitu :
- Pola pembelajaran daring harus menjadi bagian dari semua pembelajaran meskipun hanya sebagai komplemen.
- Ketimpangan infrastruktur digital antara kota besar dan daerah harus dijembatani dengan kebijakan teknologi afirmasi untuk daerah yang kekurangan. Akses internet harus diperluas dan kapasitas bandwithnya juga harus ditingkatkan.
- Semua tantangan dalam pembelajaran daring ini dapat dilaksanakan dengan baik tentunya dengan adanya kerjasama yang baik antara pemerintah, guru, pendidik dan orang tua pendidik.
- Usahakan untuk selalu berkomunikasi dengan guru dan rekan sekelas.
- Menyiapkan Alat-Alat Yang Menunjang Pembelajaran Sistem Daring
- Pemerintah memberikan akses kuota untuk pelajar ( masih banyak yang belum mendapatkan fasilitas ini ) karena jika tidak ada kuota proses daring akan sangat sangat terhambat
Meskipun banyak tantangan dan kendala yang dialami pendidik maupun guru ataupun dosen, dengan adanya metode pembelajaran daring ini dapat mampu memicu munculnya kemandirian belajar dan medorong pendidik untuk lebih aktif dan kreatif dalam pembelajaran.
Sekarang ini memang Indonesia sedang mendapatkan tantangan besar dari covid-19, tetapi dengan adanya ini kita dapat belajar membangun kreatifitas, mengasah wawasan dan skill , peningkatan kualitas diri dengan perubahan sistem, cara pandang dan pola interaksi kita dengan teknologi di era baru dan modern ini.
Pembelajaran daring ini juga sebagai solusi yang efektif dalam pembelajaran di rumah, karena guna memutus mata rantai penyebaran Covid-19, physical distancing juga menjadi pertimbangan dipilihnya pembelajaran tersebut. Kerjasama yang baik antara guru, siswa, orangtua siswa dan pihak sekolah maupun perguruan tinggi menjadi faktor penentu agar pembelajaran daring lebih efektif.
Semoga pandemi Covid-19 ini cepat berlalu seiring dengan new normal dan vaksin yang telah diberlakukan oleh pemerintah. Sehingga proses pembelajaran bisa terlaksana seperti semula dengan kehadiran guru dan pendidik yang saling berinteraksi dan berkomunikasi langsung.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI