Mohon tunggu...
Dewi Setyawan
Dewi Setyawan Mohon Tunggu... Konsultan - Priskila Dewi Setyawan

God is the best... menyukai alam dan travelling... suka tulis menulis... prayingandwriting.blogspot.com.. ^_^

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Upaya Mengurangi Dampak Berbahaya Air Tanah yang Tercemar

30 Agustus 2018   18:49 Diperbarui: 31 Agustus 2018   15:10 1262
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Air sangat berpengaruh bagi tubuh, baik diminum maupun dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari, seperti mandi, mencuci peralatan rumah tangga, buang air, dan lain-lain. Air tanah dan air PAM (Perusahaan Air Minum) mengalir di berbagai daerah untuk keperluan masyarakat. Namun, ada kendala yaitu air tanah di beberapa wilayah Jakarta tergolong memprihatinkan. 

Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan No.907/MENKES/SK/VII/2002, ciri-ciri air yang sehat adalah tidak memiliki rasa, bau atau warna, tidak keruh dan tidak berada dalam suhu tinggi, tidak mengandung bakteri, tidak mengandung bahan kimia melebihi batas yang diperbolehkan. Saya yakin air di indekos saya adalah air tercemar.

Beberapa indikasi bahwa air tanah di indekos saya tercemar:

  • Air tanah yang mengubah warna pakaian putih saya menjadi putih kekuningan.

Awalnya saya mencuci pakaian putih saya dengan air tanah di indekos. Namun, lama-kelamaan pakaian-pakaian putih saya berubah warna menjadi putih kekuningan. Beberapa teman saya juga mengalami hal serupa, pakaian putih mereka menjadi kekuningan.

  • Air tanah menimbulkan karat pada alat-alat masak saya.

Baru saja saya membeli peralatan masak selama sebulan, tetapi sendok garpu dan panci saya mulai berkarat. Pertama-tama hanya sedikit, namun lama-kelamaan banyak bagian yang tertutup oleh karat sehingga tidak layak pakai lagi. Akhirnya saya membuang alat-alat tersebut dan membeli peralatan yang baru.

  • Air tanah menyebabkan ember saya menjadi coklat.

Ketika saya mandi, saya sering melihat air yang mengalir ke dalam ember berwarna kuning kecoklatan. Mulut keran memang berkarat. Saya tak menyangka bahwa ember saya pun berkarat. Ya, dasar ember berwarna ungu menjadi coklat.

  • Air tanah yang licin terkena sabun.

Ketika saya mencuci tangan dengan sabun dan air yang mengalir, sabun itu makin lama tidak menghilang, tetapi seakan bertambah licin di tangan.

  • Air tanah yang terasa asin.

Saya pernah melihat penghuni lain yang seatap dengan saya mencuci beras dan memasak nasi menggunakan air yang keluar dari keran indekos kami. Teman indekost saya bercerita bahwa dia pernah meminum air tanah yang mengalir dari keran. Meskipun telah direbus matang, tetapi airnya tetap terasa asin.

  • Air tanah berbau besi.

Saat mandi, saya mencium air yang mengalir dan ternyata dugaan saya benar, air itu berbau besi. Walaupun tak selamanya berbau besi dan hanya kadang-kadang saja, namun air berbau besi memang tidak baik untuk kesehatan.

  • Air tanah berubah warna menjadi hitam ketika saya tes.

Dok. Pribadi
Dok. Pribadi
air-tanah-di-kiri-terbukti-mengandung-bahan-bahan-berbahaya-5b87d8f1ab12ae1bae6a5532.jpeg
air-tanah-di-kiri-terbukti-mengandung-bahan-bahan-berbahaya-5b87d8f1ab12ae1bae6a5532.jpeg
Saya begitu bersemangat karena ada acara tes air di Water Wise Festival pada bulan April 2018. Pusat informasi dan laboratorium air tersedia di sana untuk memberikan informasi seputar air. 

Saya membawa tiga jenis air: air tanah (air yang biasa saya pakai untuk mandi), air isi ulang (air yang saya pakai untuk memasak, menggosok gigi serta mencuci muka), dan air AQUA asli dari Depot Air Minum di sekitar indekos saya. Hasil dari tes air ini cukup mengejutkan saya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun