katamu,yang lemah akan terus me
lihara rasa,
dan yang kuat atau pemenang sepe
rtimu,menghargai cinta dan birahi,
menciummu sama saja seperti me
nggandakan ketakutan
dan memelukmu dari belakang,ada
lah ungkapan lain untuk kehilangan
sepanjang malam itu,aku tak henti men
yebut kata anjing dalam hati
cerdik dalang nafsu dalam permain
an yang panjang
cium,peluk bahkan senggama yang membawa kebenaran diluar adegan birahi
sementara basah terus melekatkan
desah dalam remang
engkau merpati letih
tangismu perih tenggelam didada
namun,ketika tengkuk kau pagut,
hanyalah aku seekor anjing yang di
hardik majikannya
terang,akhiri segala perang
pupur luntur dari pipi
aku kau tidurkan,dijaga orang orang
langit bersih
tegaskan cupang
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H