Mohon tunggu...
Anggi Tresna Santika
Anggi Tresna Santika Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis Lepas

Penulis yang gemar membagikan informasi menarik.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Priska Sahanaya: Kenali Tren Terbaru Public Speaking Agar Presentasi Semakin Menarik

30 April 2024   15:39 Diperbarui: 30 April 2024   15:42 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sesi interaktif di acara Workshop Public Speaking yang diselenggarakan Priska Sahanaya di SMP Bina Putra. Sumber gambar: Dok. pribadi.

Dalam pengalamannya mengisi berbagai workshop public speaking, Priska Sahanaya, Direktur IPSA Academy, selalu melibatkan audiens dalam tiap presentasi karena dalam berkomunikasi sangat penting untuk melibatkan komunikasi yang sifatnya dua arah. Presentasi yang mulanya banyak diisi oleh kata-kata motivasi atau informasi searah, kini bergeser menjadi presentasi yang praktis dan interaktif dengan audiens. Hal ini penting agar audiens tidak hanya menerima informasi saja, tapi juga terlibat dalam presentasi yang dapat bermanfaat bagi audiens dan juga pemateri karena terjalinnya pertukaran informasi yang dinamis. Apa saja teknik presentasi yang digunakan Priska agar presentasi semakin menarik perhatian audiens?

  1. Survei audiens

Ketika akan melakukan presentasi tentunya pembicara perlu mengenali audiens-nya, sebab cara penyampaian informasi pada umur dan latar belakang audiens perlu selalu disesuaikan agar komunikasi dapat terjalin dengan lancar. Untuk semakin mengenali audiens, pembicara dapat mengadakan survei singkat sebelum memulai presentasi untuk mengetahui permasalahan apa saja yang sedang dihadapi audiens atau hal-hal relevan apa yang sedang terjadi di kehidupan audiens. Dengan mengetahui hal tersebut, pembicara dapat menekankan poin-poin tertentu pada topik yang dibahas. Priska merasa audiens lebih menyukai saran praktis yang mudah diaplikasikan di kehidupan sehari-hari ketimbang kata-kata motivasi yang seringkali terlalu umum dan belum tentu dapat menyelesaikan masalah yang dihadapi audiens.

  1. Sampaikan informasi dengan metode storytelling

Pembicara dapat memulai presentasi dengan menceritakan pengalaman pribadi, pengalaman yang relevan dengan audiens, atau pengalaman unik untuk menarik perhatian audiens. Menurut penelitian ahli saraf, diketahui bahwa otak manusia lebih aktif ketika mendengarkan cerita sehingga informasi yang disampaikan dengan cara storytelling dapat dengan mudah diingat oleh audiens. Metode storytelling juga dapat menimbulkan keterikatan emosional antara pembicara dan audiens yang membuat presentasi pun semakin berkesan di ingatan audiens.

  1. Presentasi yang padat dan efektif

Pembicara perlu merancang presentasi yang informasinya padat dan tetap efektif dengan durasi selama 45 menit. Hal ini dilakukan agar audiens tidak bosan dan tidak merasa kewalahan dengan informasi yang diterimanya. Penyampaian presentasi pun perlu dirancang dengan kata-kata kunci dan struktur bicara yang mudah dipahami dan mengalir dengan tenang.
Jika terdapat konsep yang sulit atau abstrak yang akan disampaikan ke audiens. Gunakan teknik Feynman, yaitu cara menyederhanakan konsep yang rumit menjadi informasi yang bahkan dapat dimengerti oleh anak kecil. Dengan menjelaskan konsep yang sulit dengan sederhana dapat menunjukkan tingkat pemahaman pembicara terhadap topik yang sedang dibahas.

  1. Tunjukkan visual presentasi yang menarik

Perlu diingat bahwa presentasi merupakan penyampaian informasi lewat poin-poin yang singkat dengan desain yang enak dipandang agar dapat menjaga perhatian audiens pada presentasi. Pembicara dapat menambahkan foto yang menarik atau terkini yang tentunya sesuai dengan konteks topik yang dibahas. Pembicara juga dapat menambahkan infografis dan menyampaikan informasi dari infografis secara singkat dan tepat.

  1. Buka sesi interaktif di akhir presentasi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun