public speaking dapat mencapai karirnya yang sekarang, Direktur IPSA Academy ini menyampaikan bahwa ia menjalankan bidang yang diminatinya ini dengan memandangnya sebagai sebuah game dengan prinsip "Play it. Learn it. Master it."Â
Ketika ditanya tentang bagaimana Priska Sahanaya selaku praktisiPriska merasa ketika seseorang memiliki sebuah niat untuk berfokus pada bidang tertentu, seseorang itu perlu 'play it' dengan arti bahwa bidang yang ingin diminati perlu dimulai dari bidang yang disukai, sehingga ketika seseorang mengulik bidang tersebut dapat dilandasi dengan rasa semangat untuk memperdalamnya. Lalu dilanjut dengan 'learn it,' bidang yang diminati perlu dipelajari betul-betul dengan mengasah kemampuan diri, belajar dari pengalaman orang-orang di bidangnya, dan tentunya terbiasa untuk berproses di bidang yang diminati tersebut. Sehingga bisa 'master it' yang mana dengan keahlian yang terus diasah dapat menjadikan orang yang berusaha menjadi ahli di bidangnya tersebut dapat dikenal dan dipercaya sebagai orang nomor satu di bidangnya masing-masing.
Namun tidak disangka-sangka justru dulunya Priska Sahanaya tidak tertarik dengan bidang public speaking. Priska mengaku dulu Ia merupakan seseorang yang pemalu sehingga Ia tidak terbiasa ketika diminta untuk berbicara di hadapan publik.Â
Pandangan soal dirinya yang memiliki sifat pemalu ini mulai berubah ketika masa kuliah, yaitu pada saat Priska ditawarkan untuk mendaftar Beasiswa Scranton, yaitu beasiswa internasional dari Seoul, Korea yang akan mengcover 100% seluruh biaya perkuliahan. Mulanya, karena rasa takutnya, Priska ragu untuk mendaftar karena Ia kurang yakin dengan kemampuan dirinya. Tapi di saat yang bersamaan, Priska pun merasa bahwa kapan lagi Ia mendapatkan kesempatan yang sangat menguntungkan tersebut. Priska pun mulai membangun tekad untuk berani mencoba terlebih dahulu dengan berusaha untuk mendapatkan Beasiswa Scranton. Priska mulai melatih kemampuan public speaking-nya sebagai bagian dari persiapan wawancara beasiswa. Ia juga ikut serta aktif di organisasi untuk menambah kemampuan public speaking-nya tersebut. Setiap harinya Priska meluangkan waktu untuk belajar dan berlatih menghafal jawaban-jawaban pertanyaan dalam Bahasa Inggris agar ketika wawancara nanti dapat berjalan dengan lancar. Akhirnya, atas usahanya tersebut Priska berhasil menjadi penerima Beasiswa Scranton Korea yang menjadi salah satu kebanggaan di hidupnya karena mau percaya terhadap kemampuan diri sendiri bahwa dirinya mampu untuk mendapatkan apa yang Ia inginkan.
Kemudian ketika berkarir, keluarga dan orang-orang terdekat Priska pun tidak henti-hentinya memberikan support untuk Priska dalam memulai karirnya sebagai public speaker. Meskipun sempat kembali ada rasa ragu, Priska mulai belajar menyukai bidang public speaking dan mempelajarinya dengan cara disiplin dalam meng-improve dirinya dan meningkatkan jam terbang tampil sebagai seorang public speaker. Baginya dengan semakin terbiasanya seseorang untuk tampil di hadapan publik maka semakin percaya diri dan nyaman pula orang tersebut ketika tampil di hadapan banyak orang. Dan ketika menghadapi kegagalan ketika tampil, Priska berpesan bahwa kegagalan merupakan bagian dari proses belajar dalam mengenali metode mana yang sesuai dan nyaman ketika tampil di hadapan umum. Hal tersebut perlu dijadikan sebagai motivasi untuk kedepannya dapat tampil lebih baik lagi.
Priska Sahanaya merasa berkat Beasiswa Scranton, Priska menjadi seseorang yang berani untuk mengeksplorasi kemampuan public speaking-nya dan menginspirasinya untuk menjadi praktisi di bidang public speaking. Dengan manfaat yang Ia rasakan, bagaimana kemampuan public speaking telah membuka banyak kesempatan untuk dirinya berkembang, Priska ingin selalu membagikan ilmu yang bermanfaat pada masyarakat sebagaimana public speaking merupakan kemampuan dasar yang wajib dikuasai di kehidupan sehari-hari. Priska berharap dengan program-program workshop yang dijalankannya dapat menjadi dorongan positif untuk menyadarkan orang-orang terhadap minat, bakat, dan potensi yang mereka miliki yang tentunya dapat dikembangkan secara maksimal dengan mempraktikkan public speaking yang baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H