Mohon tunggu...
Anggi Tresna Santika
Anggi Tresna Santika Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis Lepas

Penulis yang gemar membagikan informasi menarik.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Priska Sahanaya, Praktisi Public Speaking Penerima Beasiswa Scranton Korea yang Kini Menjadi Direktur IPSA

25 April 2024   10:00 Diperbarui: 25 April 2024   10:06 674
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Melalui postingan Instagram resmi Indonesian Professional Speakers Association (IPSA) yaitu @ipsa_id pada tanggal 9 Maret 2024 lalu, nama Priska Sahanaya semakin menarik perhatian masyarakat setelah Priska Sahanaya ditetapkan menjadi Direktur baru IPSA Academy sejak tanggal 7 Maret 2024. Siapa sebenarnya Priska Sahanaya? Dan bagaimana perjalanan karirnya sebagai praktisi public speaking?

Pribadi yang Selalu Berusaha Mengembangkan Diri

Pada wawancara yang diadakan pada 21 Maret 2024 lalu, Priska Sahanaya membagikan bahwa dulunya justru Ia merasa sebagai seseorang yang pemalu dan kurang percaya diri untuk tampil di hadapan publik. Lalu ketika Priska berkuliah di Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW), Priska tertarik untuk mendaftar beasiswa dan berdasarkan nilai yang dicapainya, Priska direkomendasikan untuk mendaftar ke Beasiswa Scranton yaitu beasiswa bergengsi asal Seoul, Korea yang dikhususkan untuk mahasiswi berprestasi yang 100% mengcover seluruh biaya perkuliahan. 

Beasiswa Scranton menjadi pendorong bagi Priska untuk mulai melatih kemampuan public speaking-nya karena beasiswa ini mensyaratkan agar mahasiswi yang mendaftar merupakan mahasiswi yang aktif di organisasi dan harus memiliki kemampuan fasih berbicara Bahasa Inggris untuk melewati tahap wawancara beasiswa. Karena tekadnya untuk mandiri selama berkuliah, Priska menerapkan peribahasa favoritnya, yaitu "Alah bisa karena terbiasa." Dengan selalu mengingat peribahasa tersebut, Priska berlatih setiap hari untuk untuk terbiasa berlatih menunjukkan kemampuan public speaking-nya, juga mempersiapkan diri untuk wawancara dalam Bahasa Inggris dengan cara mempersiapkan jawaban-jawaban pertanyaan dan menghafalnya agar terbiasa dalam melafalkan jawabannya dengan percaya diri. 

Konsistensi Priska dalam belajar dan berlatih kemudian membuahkan hasil ketika Priska berhasil menjadi penerima Beasiswa Scranton. Pengalamannya ini menjadi salah satu pengalaman yang membanggakan bagi Priska Sahanaya sebagai pembuktian diri bahwa dengan Ia mencoba melawan rasa takutnya berbicara di hadapan publik, Ia mampu mendapatkan beasiswa bertaraf internasional melalui usahanya. Priska juga menyadari seberapa pentingnya kemampuan public speaking, Ia merasa semua orang dengan kemampuan yang berbeda-beda tentu mampu memiliki kemampuan public speaking yang baik dengan perlunya konsisten latihan dan belajar membiasakan diri untuk tampil di hadapan umum.

Melihat potensinya dalam melakukan public speaking, Priska Sahanaya disarankan oleh Ibunya untuk melanjutkan karir di bidang public speaking. Sebagai anak satu-satunya, Priska selalu ingin membahagiakan dan membuat bangga kedua orang tuanya. Ia pun memenuhi keinginan Ibunya tersebut, sekaligus untuk menunjukkan bahwa Priska sudah menjadi seseorang yang lebih pemberani di mata sang Ibu.

Ketika mulai bekerja di bidang public speaking, Priska Sahanaya mengingat momen spesial yang dialaminya ketika awal bekerja. Pada saat itu, ada seorang Ibu yang ingin mendaftarkan anaknya untuk belajar public speaking di tempat Priska bekerja. Priska pun mempresentasikan program-program yang tersedia. Namun karena tampak grogi, Ibu tersebut menyangka Priska merupakan anak magang di perusahaan tersebut padahal Ia sudah bekerja di perusahaan disana, bukan posisi magang. "Jadi bisa dibayangkan betapa parahnya public speaking saya dulu. Tapi, ibu itu tetap mau mendengarkan penjelasan saya dengan sabar dan benar benar tatapan dia adalah tatapan seorang ibu yang penuh kasih. Sehingga waktu itu walaupun pertama kali saya sangat grogi, tapi berkat kesabaran ibu itu saya jadi percaya diri," kata Priska Sahanaya. Ia merasa momen didengarkan dengan penuh pengertian oleh pendengar dan dukungan dari orang-orang terdekat menjadi dorongan bagi Priska yang masih pemula di bidangnya pada saat itu untuk terus belajar agar ke depannya dapat tampil lebih baik lagi.

Pribadi yang Selalu Ingin Memberikan Dampak Positif

Berbagai pengalaman berharga dan kesempatan-kesempatan baru yang didapatkan Priska Sahanaya melalui kemampuan public speaking-nya membuat Priska bersemangat untuk membagikan ilmunya pada masyarakat. Priska berefleksi bahwa dulunya pun Ia merupakan seseorang yang pemalu, namun sifat pemalu bukan pertanda seseorang tidak mampu menunjukkan dirinya di hadapan publik. Bukan juga pertanda bahwa sifat pemalu seseorang bisa dibiarkan begitu saja, sebagaimana untuk maju terbiasa tampil di hadapan publik perlu dorongan positif dari orang-orang sekitar. 

Maka, Priska memutuskan untuk terjun langsung dengan berkontribusi lewat workshop-workshop public speaking yang dijalankannya, agar masyarakat bisa ikut merasakan manfaat dari melatih kemampuan public speaking. "Bayangkan dengan public speaking yang baik mungkin kita bisa menolong orang lain mencapai kenaikan income, promosi jabatan, lebih disukai banyak orang, membangun relasi mereka dan banyak lagi," ucap Priska.

Priska bersyukur dapat tergabung dengan IPSA, sebagaimana IPSA merupakan organisasi yang memiliki misi kemasyarakatan yang sejalan dengan yang Priska sedang jalankan, yaitu untuk berperan aktif dalam meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap kemampuan public speaking. 

Priska membagikan bahwa kini di bawah IPSA Academy, Ia sedang melaksanakan program Workshop Public Speaking Gratis untuk anak usia sekolah SD, SMP, SMA/SMK di 100 sekolah di Jakarta selama periode Maret hingga Juni 2024. Melalui workshop yang dilaksanakannya, Priska berharap Ia dapat membantu anak-anak usia sekolah untuk membangun kepercayaan dirinya sejak kecil, menjadikan rasa percaya diri sebagai pondasi karakternya untuk terbiasa bersosialisasi dan tampil di depan umum. Dengan menciptakan dorongan positif untuk anak-anak sekolah, Priska percaya kelak mereka akan berani melangkah dan mengambil kesempatan-kesempatan baik dalam pengembangan diri ke depannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun