Mohon tunggu...
Priska Puspita
Priska Puspita Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

perempuan dari kota kecil bernama "Jember"

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kau yang Tangguh, Dengarkan Serapah Ini !!!!

24 Agustus 2014   18:45 Diperbarui: 18 Juni 2015   02:41 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mengadukanmu pada setiap sisipan malam

Atau diantara luka yang mengering,

Diantaranya akau padamkan amarah, aku bangkitkan kesabaran.

Tetapi duka sudah lebih dulu menjamah hati, ia lebih dulu melumpuhkan segalanya.

kemudiani pada maaf akau ampunkan segala kesalahan yang lalu

Pada maklum aku tunjukkan keikhlasan...

Namun akhirnya kedustaanmu di akhir perjalanan, tidak lagi membuat segalanya berhak mendapatkan ampun.

Ini bukan zaman Ramayana...

Atau juga tidak pada kisah Mahabarata,

Kutukuan padamu, tak akan semerta – merta terjadi seperti pada dongeng – dongeng itu.

Tapi ingiatlahlah kau!!

Aku menjunjungmu tinggi dan tak membiarkan tanah bahkan debu menyentuhmu

Tapi kau injak aku bahkan melempar lumpur dibalik tubuhku, di hadapan semua makhlukNya.

Siapa yang menuliskan senandung kesedihan itu?

Siapa yang mengalirkan air suci dari mata yang sayu itu?

Siapa yang membuat bunga itu, begitu layu ?

Bukankah KAU ??????!!!

Maka benar jika aku bergegas pergi,

Betapa tangguhnya kau, membuat seorang wanita bersedih..

Padahal, dibalik kesedihan wanita ada dua tangan yang menengadah dan ucap demi ucap yang di dengar oleh yang Maha Pencipta...

Bagaimana bila di balik tangan yang menengadah itu, dan diantara ucapan itu...namamu disebutkan bersama petaka yang Tuhan tentukan?

Ingatlah,

Lumpur yang kau lempar,telah mengering...

Kemudian angin akan membawanya terbang kembali padamu, dan perlahan kau akan penuh debu...

Ketika saat itu tiba, seketika itu juga segala tentangmu pada diri ini..

Sudah lenyap...!! Tidak tersisa....

Tunggulah jawaban Tuhan....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun