Mohon tunggu...
Priska Ayuningtias
Priska Ayuningtias Mohon Tunggu... Mahasiswa - kindness is golden

communication student at University of Satya Negara Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Covid-19 Naik Lagi, Salah Satu RT/RW di Bekasi Masuk Zona Hitam dan Test Swab Massal

18 Juni 2021   17:39 Diperbarui: 18 Juni 2021   18:35 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kota Bekasi menempati urutan ke-2 dengan jumlah penambahan kasus positif terbanyak di Jawa Barat. Berdasarkan data Pikobar Jabar melalui akun Instagramnya, Senin (14/6/2021) pukul 18:46 WIB, kasus positif Covid di Kota Bekasi sebanyak 1.004 orang. 

Sementara berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Bekasi, hingga Jumat (18/6), di kelurahan Mustikajaya terdapat 89 kasus baru. Meningkatnya jumlah kasus positif ini dikarenakan mobilitas warga di kota tetap tinggi akibat diberlakukannya larangan mudik lebaran dan saat periode liburan bulan Mei lalu. Bahkan, di salah satu RW di kelurahan Mustikajaya, Bekasi saat ini memasuki zona hitam.

"Untuk sementara waktu ini RW 033 masih zona hitam." ujar Rianik pengurus RW 033, Jumat (18/6).

Lebih lanjut Rianik mengungkapkan, kenaikan kasus Covid di lingkungan RW 033 semakin tinggi pasca lebaran dan hingga saat ini mencapai 18 kasus, 3 diantaranya meninggal. Bahkan saat diwawancari, ia baru saja selesai mengurus swab test massal di salah satu RT.

"Tadi baru selesai ngurus test swab massal di RT 001, soalnya banyak yang positif covid disitu." ucap Rianik.

Rianik mengaku ia merasa miris dan menjadi lebih waspada melihat kasus Covid yang semakin banyak di lingkungannya. Ia sebagai salah satu pengurus RW 033 juga menghimbau warganya untuk tetap mengikuti protokol kesehatan yang ada agar kasus Covid ini menurun.

"Mengingatkan warga supaya tetap mengikuti prokes 5M, sekarang kan 5M ya.. Memakai masker, Menjauhi kerumunan, Menjaga jarak, Mencuci tangan, Membatasi mobilitas dan interaksi." jelas Rianik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun