Mohon tunggu...
Prisilia
Prisilia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Menulis merupakan salah satu cara mengembangkan pribadi

Memulai sesuatu tidak selalu menghasilkan hasil yang memuaskan tetapi dengan "Pantang Menyerah" akan menghasilkan hasil yang terbaik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Gunung Semeru Erupsi, Apa Kejadian Risiko dan Penanggulangannya?

14 Desember 2021   20:22 Diperbarui: 14 Desember 2021   21:04 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

BNPB mencatat sekitar 2000 wargamengungsi di 19 titik pengungsian yang berada di 3 kecamatan yaitu: 

  1. Kecamatan Pronojiwo
  2. Kecamatan Candipuro 
  3. Kecamatan Pasirian  

Sumber: Detik.com
Sumber: Detik.com

Sejauh ini kerugian yang dapat di data sementara yaitu sebanyak 2900 rumah , 38 fasilitas pendidikan dan jembatan  Gladak Perak dinyatakan rusak.

Hari ke lima setelah erupsi Gunung Semeru tim gabungan terus melakukan pencarian dan pertolongan di Kampung Renteng dan Kebondeli Selatan serta membersihkan yang berfokus di Desa Sumberwuluh. Jumlah korban meninggal  bertambah empat orang, warga luka 104 orang dimana 32 orang mengalami luka berat dan 82 orang mengalami luka sedang.

Lokasi pengungsian juga mengalami peningkatan menjadi 121 yang terbagi di beberapa titik yaitu Kecamatan Pronojiwo, Kecamatan Candipuro, Kecamatan Pasirian, Kecamatan Lumajang, Kecamatan Tempeh, Kecamatan Sukodono, Kecamatan Senduro dan Kecamatan Sumbersuko.

Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana menjelaskan bahwa mitigasi adalah serangkaian upaya untuk mengurangi risiko bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana. 

Berdasarkan pengertian tersebut sistem mitigasi bencana harus spesifik seperti mempertimbangkan jenis risiko dan kondisi sosial budaya masyarakat dimana untuk kali ini mitigasi bencana yang spesiik dibuat harus berfokus pada proses terjdinya bencana dan pengetahuan penduduk.

Selain itu, perlu mendetailkan peta kawasan risiko bencana dimana peta bencana sebelumnya selalu dibuat dalam skala umum dan kurang mendetail padahal bencana perlu diperhatikan sampai skala terdetail sampai tiap satuan rumah.  persiapan pendanaan juga perlu dilakukan dari segi pendanaan untuk edukasi penduduk, persiapan evakuasi, maupun pasca bencana.

Pengelolaan dana bencana masih harus disempurnakan dengan cara membangun skema pembiayaan untuk menutup gap dana yang besar. kemudian memperkuat dan optimalisasi mitigasi bencana dimana bertujuan menekan risiko dan dampak bencana demi meminimalkan kerugian akibat bencana. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun