Kemampuan Strategi Militer: Gajah Mada adalah seorang panglima perang yang ulung. Ia memiliki strategi dan taktik yang cemerlang dalam menghadapi musuh-musuh Majapahit. Kemampuan militer yang handal membantu Majapahit dalam mempertahankan dan memperluas wilayah kekuasaannya.
Keberanian Menghadapi Tantangan: Gajah Mada tidak gentar menghadapi tantangan dan rintangan dalam mencapai tujuan-tujuannya. Ia siap mengambil risiko dan bertindak tegas untuk mengatasi setiap masalah yang muncul.
Komitmen yang Kuat: Salah satu ciri kepemimpinan Gajah Mada adalah komitmennya yang kuat terhadap tujuan-tujuan yang telah ditetapkan. Ia tidak mudah menyerah atau terpengaruh oleh hambatan yang dihadapi, dan terus berjuang untuk mencapai keinginannya.
Strategi kepemimpinan Gajah Mada di atas memberikan gambaran tentang bagaimana ia berhasil membangun dan memperluas kekuasaan Majapahit. Keberhasilan Gajah Mada sebagai seorang pemimpin dapat dijadikan inspirasi bagi pemimpin masa kini dalam mengembangkan visi, memimpin dengan keteledanan. Gajah Mada menjalin aliansi dengan beberapa kerajaan, sementara yang lain dianeksasi atau tunduk di bawah kekuasaan Majapahit. Gajah Mada memiliki visi yang kuat untuk menjadikan Majapahit sebagai kekuatan yang dominan di kawasan ini, dan strategi kepemimpinannya berperan penting dalam upaya ini.Â
Puncak dari penguasaan Gajah Mada adalah ketika ia berhasil menguasai Bali dan Lombok pada tahun 1343. Kemenangan ini membuat Majapahit menjadi kekuatan dominan di kawasan ini dan menegaskan pengaruhnya sebagai kekaisaran maritim terbesar di Nusantara pada masa itu (Nugroho, 2009). Tentu untuk mencapai Visi yang begitu besar diperlukannya strategi yang efektif bagi seorang pemimpin.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H