Mohon tunggu...
Prisila Dinanti
Prisila Dinanti Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Pasca Sarjana Prodi Ketahanan Energi Universitas Pertahanan

Menulis konten cerita pendek atau melakukan kajian diskusi terkait energi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kepemimpinan Strategi Mayjend Sungkono Sang Panglima dalam Perlawanan 10 November 1945 Surabaya untuk Merebut Kemerdekaan

10 Mei 2023   12:04 Diperbarui: 10 Mei 2023   12:26 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

1. Kondisi medan perang - Sebuah pertimbangan yang sangat penting dalam pengambilan keputusan adalah keadaan medan perang seperti cuaca, kondisi tanah, dan topografi yang akan memengaruhi strategi yang akan dilakukan dalam pertempuran.

2. Kondisi pasukan - Mayjend. Sungkono juga mempertimbangkan kondisi pasukannya yang mencakup ketersediaan peluru, persediaan bahan makanan, dan kesehatan pasukan. Hal ini diperlukan agar pasukan selalu dalam kondisi siap tempur.

3. Intelijen dan informasi - Intelijen dan informasi penting selama perang, oleh sebab itu Mayjend. Sungkono memeperhatikan segala informasi dan intelejen guna menjadi salah satu faktor pertimbangan dalam pengambilan keputusan.

4. Strategi dan taktik -  Dalam menghadapi musuh, Mayjend. Sungkono mempertimbangkan strategi dan taktik yang terbaik agar dapat mencapai kemenangan dengan cara yang tepat.

5. Tujuan yang ingin dicapai - Mayjend. Sungkono merencanakan tujuan yang ingin dicapai dalam perang dan menyiapkan strategi yang tepat untuk mencapainya.

Dengan mempertimbangkan faktor-faktor tersebut, penempatan pasukan, jarak tempuh terdekatnya dan posisi yang paling strategis, serta manuver yang tepat pada waktu yang tepat, Mayjend Sungkono berhasil memodifikasi strategi perang yang digunakan. Strategi-modifikasinya tersebut tidak hanya berhasil menaklukkan musuh, namun juga memberikan dampak yang besar pada pandangan perdagangan atau peperangan di masa yang datang.

Startegi Mayjendd Sungkono Dalam Menggunakan Energi saat Perang

Pada masa itu, penggunaan energi bukanlah hal yang begitu penting dalam konteks peperangan. Yang lebih dominan adalah penggunaan kekuatan dan kemampuan militer. Oleh karena itu, tidak ada catatan yang secara khusus mencatat strategi penggunaan energi yang dilakukan oleh Mayjend Sungkono dalam Perang Surabaya.

Namun demikian, pada saat ini masalah energi menjadi salah satu bidang yang krusial dalam kehidupan bersama. Pembangunan teknologi yang berkelanjutan telah menjadi fokus pembangunan pemerintah Indonesia saat ini dan rancangan program pengembangan energi yang berkelanjutan sebagai salah satu tujuannya. Pada saat seperti ini, terdapat banyak strategi yang dapat diambil untuk meningkatkan efisiensi energi, seperti memanfaatkan sumber energi terbarukan, meningkatkan efisiensi energi di sektor industri, transportasi, dan rumah tangga, serta mengedukasi masyarakat untuk menghemat energi.

Dalam pandangan strategi pengembangan energi yang berkelanjutan, pemikiran Mayjend Sungkono dapat diadaptasikan dengan pemikiran strategis militer. Penghematan energi, persiapan dalam penggunaan alternatif sumber-sumber lebih efisien dan efektif, pemantauan peralatan seluas-luasnya, serta pendidikan tentang bagaimana mengolah, mengelola dan mengalokasikan kekuatan secara benar dapat menjadi kunci penting dalam menghadapi tantangan masa depan yang berkaitan dengan kebuatan pemakaian energi di Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun