Mohon tunggu...
Priska Odilia
Priska Odilia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

-

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Leadership: Perbedaan Saat Ini

15 Desember 2021   12:00 Diperbarui: 15 Desember 2021   12:22 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada saat ini, pemimpin harus bertujuan untuk menyadari jika setiap pribadi yang ada didalam dan luar organisasi dapat membawa suatu nilai serta kekuatan kedalam organisasi berdasarkan percampuran dari setiap karakter dan pandangan yang beragam. Perbedaan setiap pribadi ini dapat digunakan oleh organisasi untuk mengembangkan lebih jauh keahlian dan keunggulan yang dimiliki, serta menggunakan setiap kesempatan yang ada untuk membuat organisasi bergerak maju. Organisasi dapat membuat suatu program keragaman tenaga kerja, dimana dapat dilakukan untuk mempromosikan perekrutan serta kemajuan karir karyawan yang beragam dan untuk memastikan bahwa setiap perbedaan yang ada didalam organisasi dapat diterima dan dihormati pada setiap pribadi yang ada.

Perbedaan yang dapat terlihat dari model tradisional dan model keragaman yang lebih inklusif adalah dimana dalam dimensi keragaman yang terdapat didalam model tradisional lebih memperlihatkan dan mencerminkan perbedaan bawaan yang langsung dapat terlihat dan diamati, contohnya ras, jenis kelamin, usia, serta kemampuan fisik seseorang. Namun, jika dalam model keragaman yang lebih inklusif lebih mencakup dimana semua cara dan arah hidup orang itu berbeda, termasuk dimensi keragaman yang mungkin dapat diperoleh atau diubah sepanjang hidup seseorang tersebut. Dimensi dari model keragaman yang lebih inklusif ini mungkin memberikan dampak yang lebih kecil dibandingkan dari model tradisional, namun hal ini akan tetap mempengaruhi definisi diri dan terhadap pandangan dunia seseorang, serta dapat mempengaruhi cara orang tersebut terlihat oleh orang lain.

Workforce diversity merupakan keragaman tenaga kerja yang terdiri dari orang-orang dengan kualitas dan pandangan yang berbeda atau yang termasuk ke dalam berbagai kelompok budaya. Keragaman ini mengacu pada semua cara dimana setiap orang yang ada itu berbeda, termasuk dimensi seperti usia, ras, status perkawinan, kemampuan fisik, tingkat pendapatan, serta gaya hidup. Beberapa waktu yang lalu, perusahaan kebanyakan akan mendefinisikan keragaman sebagai kerangka dimensi yang sangat terbatas, namun perusahaan sekarang ini mendefinisikannya dalam kerangka yang lebih inklusif, yang mengakui perbedaan yang memperngaruhi cara setiap orang bekerja, berinteraksi antara satu dengan yang lainnya, memperoleh kepuasan dari setiap pekerjaan yang dilakukannya, dan juga mendefinisikan seperti apa mereka sebagai orang yang bekerja didalam perusahaan tersebut.

Sikap terhadap keragaman harus berkembang dikarenakan mereka yang berlaku sebagai pemimpin harus menanggapi perubahan signifikan dalam masyarakat dan lingkungannya, termasuk perubahan demografis, pergeseran nilai sosial, serta globalisasi. Faktor lain yang dapat mempengaruhi terhadap peningkatan penerimaan keragaman dalam lingkungan sekitar adalah globalisasi. Pemimpin akan menekankan pemahaman lintas budaya sehingga orang dapat bekerja dengan lancar dan tanpa batasan. Orang yang berbeda dalam berbagai hal, seperti ras, latar belakang budaya, jenis kelamin, kemampuan fisik, tingkat pendidikan, gaya hidup, usia, status perkawinan, atau dimensi lainnya, lebih cenderung memiliki pendapat dan perspektif yang beragam juga. Keberagaman pemikiran ini berarti adanya landasan ide, pendapat, dan pengalaman yang lebih luas dan mendalam untuk pemecahan masalah yang ada, kreativitas, dan inovasi. Keragaman ini dapat membantu perusahaan memenuhi kebutuhan pelanggan yang beragam.

Budaya juga dapat memainkan peran penting dalam menentukan barang, hiburan, layanan sosial, dan produk rumah tangga yang digunakan orang, sehingga organisasi dapat merekrut karyawan minoritas, atau karyawan dengan latar belakang yang beragam yang dapat membantu memahami bagaimana keragaman orang hidup dan apa saja yang mereka inginkan serta butuhkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun