Mohon tunggu...
Priscilla Tung
Priscilla Tung Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Siswa

Dunia Aman, Semua Baik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Upaya dalam Mengatasi Pemberontakan Bangsa

8 September 2024   20:16 Diperbarui: 8 September 2024   20:16 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
"Menjaga Integrasi Antar-Bangsa" -Dokumentasi Pribadi-

Gantungkan cita-citamu setinggi langit! Jika engkau jatuh, engkau akan jatuh di antara bintang-bintang-Ir.Soekarno

Integrasi itu sendiri adalah pembauran hingga menjadi kesatuan yang utuh atau bulat. Namun menurut sejarawan politik dari Inggris, William Howard Wringgins (1996), integrasi berarti penyatuan bangsa (suku) berbeda dari suatu masyarakat menjadi satu kesatuan yang utuh menjadi satu bangsa.

Berdasarkan cakupan wilayah, muncul istilah integrasi nasional atau bangsa. Bangsa (nation)  adalah kelompok manusia yang heterogen bersifat (beraneka ragam), tetapi memiliki kehendak yang sama dengan menempati daerah tertentu dan bersifat permanen.  Menurut Clifford Geertz, bangsa merupakan kumpulan orang dengan bahasa, sejarah, dan tanah yang sama. Adapun Ernest Renan, mendefinisikan bahwa bangsa terbentuk dari orang-orang yang mempunyai latar belakang sejarah, pengalaman sejarah yang sama, dan perjuangan, serta hasrat untuk bersatu. Berdasarkan berbagai definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa integrasi nasional adalah bentuk persatuan dan kesatuan yang beragam kelompok sosial dan budaya dalam suatu negara serta bertujuan untuk mewujudkan keserasian dalam kehidupan dan bernegara.

Faktor yang dapat mendorong terwujudnya integrasi nasional di Indonesia adalah kekuasaan kolonialisme, rasa cinta tanah air dan bangsa, dan keinginan bersatu, seperti yang telah dinyatakan dalam Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 1928. Lalu adapun sejumlah faktor yang dapat menghambat terwujudnya integrasi nasional di Indonesia yaitu, kurangnya penghargaan terhadap kemajemukan, tidak meluasnya pembangunan ekonomi dan infrastruktur, dan masih adanya sikap etnosentrisme, yaitu sikap atau pandangan yang berpangkal pada masyarakat dan kebudayaan sendiri.

Pada Negara Indonesia, peristiwa Proklamasi 17 Agustus 1945 ternyata bukanlah titik puncak integrasi nasional. Pada periode awal kemerdekaan, tidak sedikit kesukaran yang dihadapi oleh pemerintah dan rakyat. Sebagai suatu negara yang baru diakui kedaulatannya, Indonesia harus menghadapi rongrongan dari dalam yang dilakukan oleh beberapa golongan. Golongan tersebut ada yang mendapat dukungan dan bantuan dari pihak Belanda atau mereka yang takut kehilangan hak-haknya jika Belanda meninggalkan Indonesia.

 Adapula tantangan permasalahan yang sering terjadi dalam integrasi nasional seperti, ketidakadilan, penegakan hukum, eksploitasi, aspirasi masyarakat yang tidak tersalur, kesenjangan sosial, KKN (Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme), diskriminasi, kemiskinan, dan keterasingan. Permasalahan ini dapat kita lihat dari beberapa fakta sejarah yang terjadi dengan berbagai pemberontakan dan gerakan separatis di Indonesia, seperti pemberontakan PKI di Madiun 1948. Dimana pemberontakan ini dilakukan oleh seorang tokoh PKI yaitu, Musso dan yang terlibat dalam pemberontakan politik nasional adalah Amir Syarifuddin dan pemberontakan ini terjadi karena persetujuan Renville yang menyebabkan kekecewaan luar biasa terhadap pemerintah Indonesia. Lalu pemberontakan ini memisahkan diri dari Indonesia dengan tujuan untuk menghancurkan Indonesia secara cepat dan tepat.

Untuk mengatasi berbagai gejolak akibat agitasi PKI dan FDR, pada 15 September 1948, pemerintah mengangkat Kolonel Gatot Subroto menjadi Gubernur Militer Daerah Surakarta yang juga membawahi wilayah Semarang, Pati, dan Madiun. Selanjutnya, Kolonel Gatot Subroto menginstruksikan penghentian tembak-menembak dan memerintahkan para komandan pasukan yang sedang bertikai agar segera menyatakan kesetiaan kepada Republik Indonesia. Dan intinya, pemberontakan ini berakhir setelah 3 bulan, dengan kekalahan di pihak PKI. Dimana, upaya yang dilakukan pemerintah sampai pada akhirnya berhasil menghentikan pemberontakan ini adalah dengan melakukan sebuah operasi militer yang disebut dengan Gerakan Operasi Militer 1 (GOM 1).

Upaya yang dilakukan bangsa Indonesia oleh pemerintah dalam menghadapi berbagai macam disintegrasi untuk kedepannya adalah seperti mengajarkan patrtiotisme, dimana pemerintah dapat mengajarkan jiwa patriotisme atau cinta tanah air kepada masyarakat dan upaya lainnya adalah melawan gerakan separatis. Lalu upaya yang dapat dilakukan oleh masyarakat dalam menghadapi berbagai macam disintegrasi adalah masyarakat dapat selektif dalam memilah informasi yang beredar. Lalu upaya yang dapat masyarakat dan pelajar lakukan adalah dapat menghargai dan meningkatkan rasa toleransi terhadap berbagai suku, ras, agama, dan golongan yang berbeda. Terakhir, upaya yang dapat dilakukan sebagai pelajar adalah meningkatkan rasa nasionalisme, dimana rasa nasionalisme dan cinta tanah air ini dapat ditingkatkan melalui pendidikan formal, dan sebagai seorang pelajar, kita harus sungguh-sungguh cinta akan tanah air dan kita harus bisa untuk lebih berfikir lebih cerdik untuk menghadapi ancaman-ancaman yang akan ada kedepannya.

Oleh karena itu, maka dapat disimpulkan bahwa integrasi national adalah bentuk persatuan dan kesatuan antara beragam kelompok sosial dan budaya dalam suatu negara yang bertujuan untuk mewujudkan keserasian dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, dimana bila adanya kurang penghargaan terhadap kemajemukan, kuatnya paham etnosentrisme, dan ketimpangan pembangunan ini dapat mengakibatkan berbagai gerakan seperatis atau pemberontakan seperti pemberontakan yang terjadi di Indonesia pada awal merdeka sampai demokrasi terpimpin seperti PKI di Madiun 1948, DI/TII, APRA, Andi Azis, RMS, PRRI, Permesta, dan G30S/PKI. Dan upaya yang dapat dilakukan oleh semua orang agar tidak terjadinya pemberontakan adalah bertindak adil kepada sesama, harus adanya rasa cinta tanah air, meningkatkan kepercayaan masyarakat, dll.

Sumber: 

1. http://lib.lemhannas.go.id/public/media/catalog/0010-121500000010944/swf/2118/files/basic-html/page16.html#:~:text=Dari%20tantangan%2Dtantangan%20integrasi%20nasional,kemiskinan%3B%209)%20keterasingan%3B%20Korupsi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun