Beliau mempunyai perdana menteri yaitu Karaeng Mantoaya yang bergelar Sultan Abdullah. Di bawah pemerintahannya, kesultanan Gowa-Tallo menjadi kesultanan maritim yang kuat dan orang-orang mulai mengenal perahu pinisi dan perahu lambo. Sepeninggal Alauddin, tahta raja diduduki oleh Sultan Muhammad Said. Seperti halnya ayahnya, Sultan Muhammad Said tidak pernah mau berdamai dengan Belanda yang sangat licik.
Kesultanan Makassar mencapai puncak kejayaannya pada masa Sultan Muhammad Said dan Sultan Hasanuddin. Kedua sultan ini membawa kesultanan Gowa-Tallo menjadi daerah dagang yang kuat. Pada masa pemerintahan kedua sultan ini, wilayah kekuasaan kesultanan ini meluas sampai ke Flores dan Pulau Solor di Nusa Tenggara. Kesultanan Wajo, Bone, Luwu, dan Sopeng juga berhasil dikuasai.
Sultan Hasanuddin dijuluki sebagai "Ayam Jantan Dari Timur" dikarenakan keberaniannya dalm melawan pasukan Belanda di Maluku. Ia terlibat perang besar dengan VOC yang terkenal dengan nama Perang Makassar. Perang ini adalah perang terbesar yang pernah dialami VOC pada abad XVII. Perang tersebut berlangsung selama berbulan-bulan. Di bawah pimpinan Cornelis Speelman, saat itu VOC mengalami kekalahan.
Baca juga : Bangkrutnya VOC pada Tahun 1799
Yang membuat mereka meminta bantuan pada Batavia untuk senjata dan peralatannya. Kemudian mereka membuat meriam besar dan diarahkan ke benteng Somba Opu. Pada akhirnya, tahun 15 Juni 1669, VOC menyerang benteng Somba opu. Pertempuran itu berlangsung selama berjam-jam bahkan berhari hari.. Meriam Belanda menembakkan lebih 30.000 peluru ke benteng Somba Opu. Benteng itu akhirnya rata dengan tanah. Banyak korban yang jatuh dan meninggal serta membumihanguskan benteng itu.
Pada saat Sultan Hasanuddin terlibat perang dalam VOC, beliau dipaksa untuk menandatangani perjanjian yang dikeluarkan VOC yaitu perjanjian Bongaya. Isi dari Perjanjian Bongaya adalah VOC memperoleh hak monopoli untuk melakukan perdagangan di Makassar, Makassar diharuskan untuk melepas Bone.
Belanda harus diizinkan untuk membuat benteng Rotterdam di pusat Kesultanan Makassar dan Aru Palaka diakui sebagai Raja Bone. Keruntuhan Kesultanan Gowa-Tallo disebabkan VOC menyerang kesultanan ini, yang saat itu berada di bawah pimpinan Mappasomba. Mappasomba adalah anak dari Sultan Hasanuddin.
Sumber :
Ratna Hapsari, M. A. (2017). Sejarah untuk SMA/MA Kelas XI Kelompok Peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial. Jakarta: Penerbit Erlangga.
erepublik.com (diakses 4 September 2019)
berpendidikan.com (diakses 2 September 2019)
materibelajar.co.id (diakses 4 September 2019)
studis2farmasi2a2016kel11.wordpress.com (diakses 4 Sept 2019) Ruangguru.Co.IdSejarah Kerajaan Gowa Tallo : Sosial, Budaya dan Ekonomi Lengkap (diakses 4 Sept 2019 arsy.co.id (diakses 4 Sep 2019)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H