MENJUAL DI MARIA
Menjual Angel Di Maria adalah kebodohan Perez yang paling Dramatis. Betapa tidak, Di Maria yang selalu menjadi otak dari Counter Attack Real Madrid dengan mudahnya dijual ke Manchester United yang berani memboyongnya dengan Harga yang tinggi. Dimana Otak Perez saat itu? Bayangkan saja, Di Maria yang menjadi Man of the Match pada Laga Final UCL dan mampu meraih La Decima yang sudah dinanti-nantikan selama 12 tahun lamanya dibuang begitu saja dengan berbagai macam alasan, terutama alasan klasik Khas Florentino Perez jika ingin mendepak pemain : Permintaan Kenaikan Gaji
Apakah Perez tahu arti "Man-of-the-Match" ? Artinya dialah sosok terpenting di laga itu. Tapi dengan entengnya Ia menjual Di Maria dan lagi lagi penyebabnya karena ia tergiur dengan pemain lain yang tak lain adalah Gelandang kreatif asal Columbia, James Rodriguez. Penampilanya yang memukau kala Piala Dunia membuat hati perez seolah menginginkanya. Terbukti, Ia membeli James dari A.S Monaco dengan harga yang tak kalah fantastis.
MEMECAT CARLO ANCELOTTI
Hal paling bodoh yang dilakukan Perez adalah memecat Ancelotti di musim keduanya bersama Los Merengues. Alasanya? Ia dirasa tak dapat mempersembahkan gelar bagi Los Merengues dan seolah olah ia buta terhadap apa yang sudah Ancelotti berikan pada nya. Ya, Gelar yang ia tunggu 12 tahun lamanya! La Decima.
Ia lupa begitu saja, Padahal Don Carlo memiliki kedekatan yang luar biasa pada seluruh pemain Madrid, Tak jarang Pemain Madrid melontarkan berbagai pujian padanya. Bagai seorang Ayah, Setiap latihan penuh kehangatan dan gelak tawa bahkan ia menunjukkan sisi anehnya dalam pertandingan melawan Eibar pada laga tandang Jornada ke 12, La Liga tahun 2014.
Madrid berhasil menang berkat gol dari James Rodriguez, brace Cristiano Ronaldo dan satu gol Karim Benzema. Kemenangan empat gol tanpa balas itu memastikan Madrid terus memuncaki klasemen sementara La Liga. Dalam pertandingan itu terdapat satu momen unik. Ancelotti menirukan selebrasi khas Ronaldo, tapi dengan gayanya sendiri.
Dari sana, Semakin jelaslah kedekatan antara Ancelotti dan seluruh pemain Madrid. Namun tak disangka, Kebodohan Perez menimbulkan banyak spekulasi mengenai siapakah yang pantas menggantikan perannya? Apakah Loew, Klopp atau Benitez? Hingga akhirnya, Ia memilih Rafael Benitez dari Napoli. Anehnya, Seluruh pemain dan Fans mengungkapkan rasa kesedihan terdalamnya ketika ditinggalkan Ancelotti. Bahkan ketika Madrid kalah kala ditangani oleh Rafa, Para Madridista 'Merengek' di akun instagram Ancelotti dan memintanya kembali. Sesayang itukah?
Tentu, Nyatanya ketika fakta berkata bahwa pilihan Perez salah dan ia memutuskan untuk memecat Benitez, Tak satupun pemain yang mengungkapkan rasa sedihnya di Akun media sosial bahkan terkesan bahwa tidak ada apapun yang sedang terjadi.
Dari berbagai macam Kesalahan Florentino dapat disimpulkan bahwa Tak ada yang dapat membendung keinginanya sekalipun suatu saat itu adalah sebuah kesalahan. Ketika ia menginginkan satu pemain, hampir dapat dipastikan bahwa tak ada yang dapat menghalanginya.
Hanya dua hal yang dapat menghalanginya yaitu Larangan Transfer dan Keterlambatan Dokumen ala De Gea. Masih ingatkah kasus ini? Jelang penutupan bursa transfer, Madrid malah membeli De Gea namun dipastikan gagal hanya karena dokumen tersebut terlambat satu menit. Navas akhirnya kembali membela Los Merengues tapi tak ada yang bisa menjaminnya hingga musim-musim kedepan sekalipun Mata Perez melihat bagaimana apiknya permainanya itu. Makelele pun dijual ke Chelsea menjelang penutupan bursa transfer
Apakah wataknya memang senang tanpa persiapan dan suka mendadak dalam 'berbelanja'?
Dan apakah setiap pemain yang didepak olehnya harus mendengar setiap perkataan kejam darinya yang belum terbukti kebenaranya? Ia selalu menjelek-jelekan pemain seperti Makelele, Ozil, Di Maria bahkan Iker Casillas!