Mohon tunggu...
Dr. Priscilla Johanna
Dr. Priscilla Johanna Mohon Tunggu... -

I'm single and very happy :)

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Bahayakah Kerokan bagi Kesehatan?

10 April 2017   15:21 Diperbarui: 10 April 2017   23:00 772
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kerokan merupakan suatu metode tradisional yang telah lama dipercaya oleh sebagian besar masyarakat Indonesia dalam mengobati masuk angin. Tak hanya di negeri sendiri, praktik menggosok tubuh dengan koin ini juga ternyata dilakukaan di negara lain lho, seperti Cina, Vietnam, dan Kamboja. Masyarakat percaya kerokan dapat mengeluarkan angin yang ada di dalam tubuh sebagai penyebab tubuh terasa sakit.  Benarkah hal tersebut? Untuk penjelasannya, yuk kenali serba-serbi kerokan berikut ini!

Bagaimana cara kerjanya?

Umumnya, kerokan dilakukan dengan cara menggesekkan suatu benda keras yang bertekstur licin (biasanya uang logam) ke kulit secara berulang, hingga timbul warna kemerahan pada kulit. Saat menjalani teknik ini, biasanya digunakan pula sejenis minyak -seperti minyak kelapa, telon, maupun zaitun-  agar kulit menjadi lebih licin, dan pengerokan akan berjalan lebih mulus.

Tidakkah Anda penasaran mengenai penyebab kulit berwarna kemerahan ketika dikerok? Warna kemerahan ini ternyata merupakan bekas yang ditimbulkan dari melebar dan pecahnya pembuluh darah di bawah kulit Anda. Yap, betul, gesekan berulang-ulang dari koin bermanfaat untuk melebarkan kembali pembuluh darah tepi yang menyempit atau menutup (vasokontriksi).  Kegiatan ini akan membuat tubuh Anda melepaskan hormon beta-endorfin sehingga membuat penderita masuk angin merasa lebih baik.

Lalu, apa fakta medisnya?

Layaknya pengobatan alternatif lainnya, sampai saat ini belum ada penelitian skala besar yang mempelajari tentang manfaat kerokan. Meskipun begitu, riset kecil pernah menyimpulkan bahwa kerokan memiliki efek yang lebih baik dalam mengurangi nyeri leher kronis, jika dibandingkan dengan penggunaan thermal pad -lembaran yang berfungsi menyerap dan menghantarkan panas dalam tubuh.

Memang, tidak dapat dipungkiri bahwa kerokan memiliki manfaat yang sudah banyak dirasakan oleh masyarakat. Dalam batas yang wajar kerokan dapat membuat para penderita masuk angin merasa lebih nyaman. Namun, teknik kerokan yang benar juga perlu diperhatikan. Karena teknik kerokan yang salah bukannya membawa manfaat, tapi malah dapat mendatangkan penyakit.

Dengan gerakan menggosok satu daerah tertentu pada kulit berkali-kali, kerokan dapat  menyebabkan terbukanya pori-pori kulit dan pecahnya pembuluh darah kecil, lho. Apalagi jika kegiataan ini tidak difasilitasi dengan alat-alat yang bersih dan higienis. Wah, bisa-bisa bakteri jadi lebih gampang masuk ke dalam kulit. Jika dibiarkan, hal ini bisa saja menyebabkan infeksi pada kulit.

Bahaya yang ditimbulkan?

Saat dikerok akan timbul jejak merah di kulit yang dikerok, warna merah ini menandakan bahwa pembuluh darah halus (kapiler) di bawah permukaan kulit pecah. Pembuluh darah halus yang pecah bisa menjadi sarang kuman, menyebabkan infeksi pada kulit dan dalam kondisi yang lebih serius kuman dapat terbawa ke aliran pembuluh darah sehingga dapat menyebabkan infeksi yang lebih berat. Efek atau dampak kerokan memang tidak dirasakan secara langsung melainkan akan dirasakan dalam waktu yang relatif lama. Adapun efek negatif dari kerokan itu sendiri adalah sebagai berikut

1. Masuknya bakteri dan virus

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun