Mohon tunggu...
Priscilia Panti Meyrina
Priscilia Panti Meyrina Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Magister Ilmu Komunikasi Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Saya sangat tertarik dengan seni, desain, iklan, digital media, dan literasi media digital. Penulis naskah serial animasi pengembangan karakter anak Baby Vampy yang tayang di YouTube Komsos Keuskupan Agung Semarang.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Semangat "Quaerere et Salvum Facere" dalam Penggembalaan Mgr. Rubi

27 September 2023   23:56 Diperbarui: 28 September 2023   00:55 829
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Unit Pengembangan Pastoral Komunikasi Keuskupan Agung Semarang

Mgr. Robertus Rubiyatmoko atau yang sering disapa Mgr. Rubi adalah Uskup Agung Keuskupan Agung Semarang yang dilantik menjadi uskup pada 19 Mei 2017. Mgr. Rubi memiliki motto penggembalaan 'Quaerere et Salvum Facere' yang artinya Mencari dan Menyelamatkan. Motto inilah yang menjadi semangat dan 'kompas' Mgr. Rubi sebagai pemimpin umat kurang lebih lima ratus ribu jiwa di seluruh Keuskupan Agung Semarang. 

Sebagai seorang pemimpin, Mgr. Rubi tentunya memiliki gaya tersendiri dalam menggembalakan umatnya. Menurut saya, Mgr. Rubi adalah sosok yang menerapkan empat model kepemimpinan. Empat model kepemimpinan menurut Jose Zolner adalah model simbolik, struktural, politik, dan sumber daya manusia. Menilik empat model tersebut Lee G. Bolman dan Terrence E Deal membuat overview yang mudah dipahami sebagai berikut: 

Sumber: Reframing Organizations, Lee G. Bolman dan Terrence E Deal (2017:20)
Sumber: Reframing Organizations, Lee G. Bolman dan Terrence E Deal (2017:20)

Mgr. Rubi sangatlah luwes dalam menggunakan keempat model tersebut untuk menyelesaikan berbagai masalah dan menjawab kekhawatiran umatnya.

Semangat ' Mencari dan Menyelamatkan' 

Bertolak dari motto Quaerere et Salvum Facere, Mgr. Rubi dalam tahbisannya, menjelaskan bahwa para imam diharapkan memberikan pelayanan yang murah hati terutama kepada umat yang terpinggirkan dan terlupakan. Motto yang sangat simbolik dan penuh perumpamaan ini membawa makna yang sangat mendalam dan menjadi dasar nilai pelayanan seorang imam katolik. 

Gaya kepemimpinan yang simbolik ini ternyata menjadi semangat pelayanan di Keuskupan Agung Semarang. Berangkat dari motto yang dihidupi, ternyata membawa dampak yang nyata. Semangat tersebut tidak hanya dilakukan oleh pimpinan atau di level uskup, namun juga dilakukan oleh para imam di Keuskupan Agung Semarang. Selain itu, tak jarang Mgr. Rubi memberikan simbol-simbol dalam homilinya untuk memberikan refleksi dan semangat kepada umatnya. 

Gembala yang Visioner

Model kepemimpinan struktural juga dilakukan oleh Mgr. Rubi dalam memimpin umatnya. Keuskupan Agung Semarang dibagi lima kevikepan kategorial, satu kevikepan teritorial, memiliki berbagai komisi dan unit pengembangan pastoral. 

Pembagian tersebut dimaksudkan untuk membantu beliau dalam memimpin umat. Setiap komisi dan unit pengembangan pastoral memiliki fokus dan bidang pelayanan masing-masing seperti komisi pendidikan, komisi liturgi, komisi komunikasi sosial, komisi hubungan antar agama dan kepercayaan, dan masih beragam komisi yang lainnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun