[caption caption="Sumber Gambar : pontianak.tribunnews.com"][/caption]Hai sobat travelers. Kali ini aku akan mengulas mengenai tempat wisata khususnya tempat wisata rohani yang menakjubkan. Pertama kali merantau ke Pontianak aku diberitahu kalau tempat ibadah di Pontianak sangat megah dan luar biasa. Baik Masjid Raya, Gereja Katedral maupun Viharanya. Di kota ini kelestarian tempat ibadah sangatlah dijunjung tinggi itulah yang aku salut dari Kota Pontianak.
Nah pada kesempatan ini akan saya ulas pengalaman beribadah sekaligus berwisata di Gereja Katedral Santo Yoseph Pontianak. Gereja ini terletak di Jalan Patimura no 195 Pontianak , dimana letak gereja ini tidak jauh dari pusat perbelanjaan oleh-oleh di Kota Pontianak. Dan ya memang benar, kemegahan gereja ini bukan hanya gosip belaka.
Pertama kali sampai di gereja kita akan disuguhkan dengan besarnya bangunan yang tampak seperti bangunan ala Eropa, seperti di Vatikan saja rasanya. Kemudian di depan gereja tampak Pintu yang megah berlapiskan logam dengan warna paduan perak dan emas yang bermotifkan Ethnic Dayak. Sekali lagi hal yang disalutkan dari Kota Kathulistiwa ini adalah perombakan bangunan-bangunan megah dengan tanpa menghilangkan ciri khas motif budaya dari daerah tersebut.
Gereja yang memiliki kapasitas sekitar 10.000 orang ini menghabiskan dana Rp 78,9 milyar. Disisi lain Gubernur Cornelis yakni Gubernur Kalimantan Barat telah mengungkapkan bahwa Gereja ini merupakan Gereja Katedral yang termegah di Asia Tenggara. Ia mengungkapkan bahwa ia sangat bangga sebab selama masa jabatannya ia berhasil menyelesaikan 2 proyek pembangunan tempat ibadah yang sangat megah yakni Masjid Raya Pontianak (Masjid Mujahidin ) dan Gereja Katedral Santo Yoseph Pontianak. sumber : ( http://beritakalimantan.co/ )
Lalu bagaimana dengan interior gereja tersebut ? Apakah sama megahnya dengan yang tampak diluar ? Jawabannya adalah “ya, sangat megah, semegah yang tampak di luar”. Ketika memasuki Gereja ini kita akan disuguhkan dengan tiang tiang yang tinggi juga lukisan kaca orang-orang kudus seperti Gereja-gereja di Eropa. Mayoritas gaya arsitektur yang diterapkan dalam pembangunan ini adalah Arsitektur gaya Eropa. Namun sekali lagi motif Ornamen Ethnic Dayak turut besar mempermegah interior dari gereja tersebut. Adanya ornamen Dayak di setiap dinding dan belakang altar yang ornamen tersebut berwarna ke-emasan sangat menambah keunikan gereja tradisional ala Eropa ini. Juga terdapat balkon megah di lantai 2 dengan penempatan unik yang bisa langsung menghadap ke altar yang tinggi.
Disisi lain terdapat juga kubah megah yang menutupi bangunan tersebut, dimana kubah tersebut di dalamnya terdapat lukisan kisah Yesus Kristus dan orang-orang Kudus. Satu hal lagi yang menambah kemegahan dari rangkaian bangunan ini adalah adanya bangunan seperti Tower yang ditempeli oleh jam dinding besar juga terdapat Patung Santo Yosep di atas tower itu. Intinya rangkaian dari setiap perpaduan arsitektur Eropa, Timur Tengah dan Suku Dayak ini sangat menakjubkan.
Tempat ini merupakan salah satu referensi yang sangat recommended bagi anda sekalian yang ingin berwisata Rohani ke Pontianak. Sambil beribadah dan bersyukur atas rahmat dan Kuasa Tuhan yang Maha Esa kita juga dapat sekaligus cuci mata berwisata ke rumah Tuhan ini. Kota Khatulistiwa ini memang cerdas dalam mengambil celah pariwisata lewat pemekaran wisata Rohani dengan berhasilnya dibangun Masjid Mujahidin, Gereja Katedral Santo Yosep dan Vihara Maitreya Pontianak.
Semoga daerah lain juga bisa mengambil sisi positif dari kota ini yang mengadakan perombakan bangunan lama dan bersejarah menjadi bangunan baru yang total, tidak setengah-setengah kemegahannya sehingga tidak sia-sia mengeluarkan biaya yang banyak yang juga tetap memperhatikan nilai budaya orisinil dari suku, budaya dan bangsa Indonesia.