Pada zaman modern ini detoksifikasi dengan mengonsumsi jus semakin digemari masyarakat terutama kelas menengah atas. Bahkan cara ini dupercaya dapat cepat mengurangi kelebihan berat badan. Namun bagaimana dampaknya pada kesehatan tubuh secara keseluruhan ?
Dari trend gaya hidup sehat diet jus terutama “DIET JUS LEMON”, penggemarnya semakin marak dan semakin bertambah dari hari ke hari. Disisi lain beberapa pakar nutrisi banyak yang meragukan efektivitas dari mengonsumsi jus untuk mengurangi berat badan dimana juga semestinya mempertahankan indeks masa tubuh yang ideal.
Salah satu pakar nutrisi, Ian Marber (dalam BBCLifestyle) mengungkapkan, “Mengkonsumsi jus terlalu banyak seringkali menjadi diet ekstrim yang akhirnya menimbulkan penyakit gangguan makan. Pada zaman ini makin berkurang wanita yang dikategorikan dalam gangguan tersebut namun kenyataannya justru semakin banyak wanita yang makan dengan cara tidak benar. Hal ini disebabkan setiap wanita hanya berfokus diet rendah kalori dengan makan sangat sedikit yang dijadikan alasan sebagai wanita untuk diet tanpa mengeluarkan keringat.”
Pada dasarnya, jus memang diketahui merupakan cara yang mudah dan efektif untuk meningkatkan jumlah asupan buah atau sayur-sayuran segar.Namun menjadikan jus sebagai satu-satunya nutrisi bukanlah ide yang baik. –Gemar meminum jus adalah hal yang baik namun hanya sebagai tambahan pengganti makanan sehat –
Menurut Ian Marber, “ Riset menunjukan bahwa hanya dalam kurun 48 jam mengonsumsi jus atau melakukan diet kalori rendah tubuh anda akan mulai memperlambat metabolisme untuk menghemat energi “.Tahukah anda apa arti dari pernyataan tersebut ?
Dengan menggunakan metode diet jus ( mengkonsumsi jus sebagai hidangan utama),tubuh kita akan didesain untuk hidup dengan jumlah energi minimal. Maka jika dipaksakan melakukan aktivitas dengan porsi yang sama seperti biasa, tubuh kita akan cenderung menyuplai kekurangan energi dari otot (tanpa lemak) untuk jangka panjangnya. Hal ini disebabkan penguraian lemak menjadi energi tidaklah membutuhkan waktu yang singkat (tidak semudah dan sesimple yang anda pikirkan).
Oleh karena itu hal ini menyebabkan berkurangnya berat badan akibat berkurangnya massa otot bukan massa lemak. Efek samping dari diet yang salah itu dapat menimbulkan beberapa penyakit seperti : sakit kepala, nyeri di seluruh badan, lemas serta daya konsentrasi turun. Hal ini dipercaya banyak wanita sebagai hal biasa dari adaptasi tubuh padahal itu adalah kerusakan sel-sel dalam otot dan saraf akibat kurangnya nutrisi dalam yang dalam jangka panjang akan mengakibatkan : kelainan fungsi saraf dan otak sampai gangguan ginjal (menyaring terlalu banyak vitamin dan serat). Apalagi terlalu banyak serat yang masuk justru menyebabkan penyerapan Mg+ dalam darah tidak maksimal sehingga seringkali diet jus menyebabkan anemia pada tubuh.
Lalu bagaimana mengonsumsi jus secara aman atau mungkin diet jus secara aman ?
- Ubah mindset diet jus
Ingat bahwa diet jus bukan menjadikan jus sebagai menu utama kita yaitu menu tambahan. Sehingga menu utama tetaplah makanan berkarbohidrat, protein dan berserat dengan kadar yang seimbang sesuai aturan gizi.
- Diet bertahap
Dengan makan gizi seimbang namun mengurangi porsi makan 5% setiap 5-7 hari sekali akan membantu membiasakan lambung untuk menerima asupan makanan dalam jumlah sedikit tanpa memberi efek kerusakan sel. Hal ini disebabkan asupan gizi seimbang merupakan syarat mutlak.
- Olahraga teratur
Sehatnya tubuh jika sel-sel di tubuh kita dibiasakan bekerja sesuai porsinya. Tanpa adanya olahraga sel-sel utama seperti jantung tidak akan biasa atau terlatih untuk bekerja secara kontan seperti aktivitas normal dan cenderung lemah. Dengan adanya olahraga otot-otot jantung akan lebih terlatih dan suplai oksigen dalam darah ke seluruh tubuh akan lebih lancar, inilah yang menyebabkan timbulnya kebugaran dalam tubuh kita. Ingat bahwa olahraga tidak harus yang berat sampai berjam jam fitnes di gym. Olahraga simple seperti workout maksimal 30 menit asal dilakukan rutin setiap hari niscaya juga bisa menurunkan berat badan.
- Percaya dan cintailah diri sendiri apa adanya
Sehat dan cantik itu sugesti. Pernyataan tersebut memanglah benar, pada dasarnya sehatnya tubuh dan cantiknya diri kita bermuncul dari kepercayaan diri kita sendiri. Dengan percaya diri, hormon adrenalin akan meningkat yang menyebabkan kerja jantung juga meningkat akibatknya suplai oksigen dalam tubuh juga akan meningkat. Hal tersebut juga menyebabkan mood seseorang menjadi baik dan akhirnya inner beauty akan terpancar dengan sendirinya. Ingat bahwa gemuk itu tidak jelek dan kurus juga tidak selamanya indah, karena cantiknya wanita berasal dari dalamnya (hatinya).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H