Mohon tunggu...
Prio Hartono
Prio Hartono Mohon Tunggu... Seniman - Grapich Designer

Mahasiswa Kupu-Kupu Mwhehe13x

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

AVIECENNA: Warisan Ilmu, Kedokteran, Filsafat

2 Agustus 2024   21:38 Diperbarui: 3 Agustus 2024   00:55 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ibnu Sina, yang juga dikenal dengan nama Latin "Aviecenna," beliau adalah seorang filsuf, ilmuwan, dan dokter Muslim yang hidup pada abad ke-10 hingga ke-11 Masehi. Beliau lahir sekitar tahun 980 di dekat Bukhara, Iran (sekrang di Uzbekistan) Ibnu Sina (Aviecenna) meninggal pada tahun 1037 di Hamdan, Iran. Ibnu Sina terkenal dengan banyak kontribusinya dalam bidang filsafat Aristoteles dan kedokteran.

Sebagai seorang dokter, Ibnu Sina menulis "The Canon of Medicine" yang menjadi karya standar dalam bidang kedokteran untuk waktu yang lama. Dia juga menjabat sebagai dokter bagi beberapa sultan dan dua kali menjabat sebagai wajir. Selain itu, Ibnu Sina juga dikenal atas ensiklopedia filsafatnya yang besar, "The Book of Healing."

Beliau juga dikenal sebagai seorang ilmuwan Islam yang brilian dalam berbagai disiplin ilmu. Dia membuat kontribusi secara signifikan dalam bidang matematika, astronomi, kimia, fisika. Karya-karya beliau sangat membantu memajukan pemahaman ilmiah pada zamannya dan memberikan landasan bagi perkembangan ilmu pengetahuan modern.

Salah satu kontibusi paling terkenal Ibnu Sina adalah "The Canon of Medicine," sebuah ensiklopedia medis komperehensif. Karya ini tidak hanya menjadi standar dalam kedokteran islam selama berabad-abad, akan tetapi juga memengaruhi praktik kedokteran di Eropa. Ibnu Sina dianggap sebagai salah satu bapak kedokteran modern dan pendukung utama metode klinis dalam diagnosis dan pengobatan penyakit.

Seabagai seorang filsuf, Ibnu Sina (Aviecenna) dianggap sebagai salah satu pemikir terbesar sejarah dalam tradisi filosofis islam.  Dan Karya-karya beliau dalam bidang metafisika, epistemologi, logika, dan etika telah memberikan kontribusi besar bagi perkembangan pemikiran filosofis. Ibnu Sina (Aviecenna) juga mencoba untuk menyatukan pemikiran Aristoteles dengan ajaran Islam, menciptakan sintesis yang unik dalam pemikiran filosofis setiap perjalanan beliau dizamanya.

Dengan warisan  yang amat sangat luas dan sangat mendalam dalam ilmu, kedokteran, dan filsafat, Ibnu Sina (Aviecenna) telah meninggalkan beragam jejak yang tak terhapuskan dalam sejarah intelektual dunia. Kontribusinya yang beragam dan progresif telah memengaruhi perkembangan ilmu pengetahuan, kedokeran, dan pemikiran filosofis hingga masa kini.

Jauh sebelum para pemikir Barat membicarakan soal urutan planet di tata surya, Ibnu Sina (Aviecenna) sudah secara lebih dulu berargumentasi bahwa Venus lebih dekat dengan Matahari dibandingkan Bumi. Beliau juga menemukan eksperimen "The Floating Man" yang menjadi pembuktian argumentasi soal jiwa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun