Secara umum, kemajuan Lembaga perbankan untuk perkreditan rakyat diharapkan dapat meningkatkan akses pembiayaan. Dengan digitalisasi, proses pengajuan kredit nantinya bisa menjadi lebih sederhana (dengan persyaratan yang lebih fleksibel, seperti misalnya persyaratan agunan yang lebih ringan). UKM juga diharapkan dapat naik kelas.Â
Dengan kemudahan mendapatkan modal usaha, kredit yang diperoleh dapat digunakan untuk menambah modal kerja, membeli peralatan, atau mengembangkan usaha. Dengan adanya akses pembiayaan, UKM dapat melakukan inovasi produk, memperluas pasar, dan meningkatkan daya saing.
Tatkala pertumbuhan usaha terjadi, peningkatan penciptaan jumlah tenaga kerja diharapkan terjadi yang tercipta. Angga pengangguran turun. Size ekonomi meningkat. Kredit yang disalurkan akan berputar di dalam ekonomi lokal, sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi daerah. Dengan berkembangnya UKM, masyarakat akan lebih mandiri secara ekonomi dan mengurangi ketergantungan pada sektor formal
Dan terakhir. Segala upaya tersebut dapat mendorong inklusi keuangan. Melalui proses pengajuan dan pengelolaan kredit, masyarakat akan semakin memahami pentingnya pengelolaan keuangan yang baik. Perkreditan rakyat seringkali menjadi pintu masuk bagi masyarakat untuk mengakses layanan keuangan lainnya, seperti tabungan dan asuransi.
Meskipun memiliki peran yang sangat penting, perkreditan rakyat juga menghadapi beberapa tantangan, seperti tingginya tingkat risiko kredit macet, terbatasnya sumber daya manusia, dan persaingan yang ketat. Untuk mengatasi tantangan tersebut, diperlukan sinergi antara pemerintah, lembaga keuangan mikro, dan pelaku usaha.
Peningkatan kapasitas lembaga keuangan menjadi keniscayaan. Melalui digitalisasi, dengan menghadirkan aplikasi Customer Relationship Management (CRM) alias Manajemen Hubungan Pelanggan yang dirancang untuk membantu bisnis menciptakan pengalaman yang istimewa bagi pelanggan sudah menjadi kewajiban. Aplikasi CRM ini mencakup interaksi pertama prospek, tercapainya transaksi, dan lain-lain.
Saat ini digitalisasi untuk layanan keuangan di Bank Perkreditan Rakyat (BPR) dan BPR Syariah menurut data OJK sebanyak 1.557 per Juni 2024, dan sudah saatnya ditingkatkan. Dan untuk mendukung digitalisasi itu, tentu saja perlu internet bisnis/wifi bisnis dengan konektivitas yang dapat diandalkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H