Ada banyak alasan kenapa Palembang disebut sebagai salah satu destinasi utama wisata kuliner. Palembang jauh 'lebih luas' dari sekadar pempek dan sejenisnya. Berbagai jenis panganan hingga lauk-lauk nan enak tersedia. Termasuk juga soal kue. Memang nama kue-kue Palembang tak semahsyur kue-kue dari daerah lain. Aku tak tahu kenapa. Sepertinya, salah satu sebabnya adalah karena keebradaannya yang baru lumrah ketika lebaran tiba. Di hari-hari biasa kue-kue ini agak sulit ditemui
Berikut ini kukenalkan beberapa kue Palembang favoritku yang banyak muncul saat lebaran:
Maksubah
Maksubah adalah kue lapis khas Palembang yang disajikan hanya pada acara-acara khusus. Menghidangkan maksubah dianggap sebagai bentuk penghormatan kepada tamu. Makanya ia disebut kue penghormatan. Maksubah juga lazim disajikan oleh pengantin kepada orang tua dan mertuanya. Pada saat lebaran, terutama pengantin baru, kue maksubah menjadi antaran wajib ke rumah orang tua-mertua mereka.
Â
Namun juga ada versi lucu dari asal penamaan kue ini. Alkisah, dulu ada seorang perempuan yang membuat kue. Begitu kue itu dimasak, ia ada keperluan ke kebun belakang. Dia berpesan kepada anaknya kalau sudah terlihat matang tolong diberitahu. Saat kue tersebut matang, sang anak berlari dan berteriak "Mak, sudah! Mak, sudah!" hingga didengar tetangganya, tetapi malah salah dengar menjadi "Maksubah".
Kue ini terbuat dari banyak telur dan dikukus. Bahkan resep originalnya yakni harus menggunakan 28 telor bebek dan tanpa pengembang. Rasanya manis sekali. Jadi, meski menjadi favorit, aku tak bisa memakannya lebih dari 2 iris kecil. Kalau tidak, selain gulanya tinggi, ya bisa jadi nggak enak.
Engkak Ketan
Dari segi kelas, maksubah menempati kasta tertinggi kue lebaran, karena ada kesan penghormatan tadi. Namun kalau dari segi rasa, aku akan menempatkan engkak ketan sebagai yang teratas.
Cara memasaknya juga membutuhkan ketelatenan seperti maksubah karena harus menempatkan lapisan demi lapisan. Namun, penggunaan telornya hanya sekitar 10 butir untuk 1 loyang yang sama. Dan tentu saja, sesuai namanya, kue ini menggunakan tepung ketan.
Bolu 8 Jam