Pada waktu tertentu pun, diselenggarakanlah atraksi silek (silat) di Tabek. Produksi kesenian dan budaya terus dikembangkan di sana. Keterbukaan masyarakatnya dengan membuat rumah-rumah mereka bisa disewakan sebagai homestay pun patut dipuji.
Dari semua itu, ada satu yang berkesan buat saya, yaitu keberadaan Rumah Pintar. Â Dibuat di atas rumah panggung dengan ornamen khas Minangkabau pada tahun 2019 lalu.Â
Rumah Pintar ini bisa menjadi ruang kreatif bagi para anak muda Tabek untuk kemudian meningkatkan kemampuan literasi, menggali sejarah, akar dari masyarakat itu sendiri untuk kemudian menumbuhkan kapasitas sumber daya manusia di Tabek.
Bisa dibilang, Jorong Tabek sudah menjadi Desa Wisata Ramah Berkendara, karena kita bisa mengelilingi kampung dengan sepeda motor, menikmati warna-warni bunga-bunga, lalu berhenti sejenak di pondok-pondok kecil berornamen Minangkabau untuk merasakan sejuknya udara, indahnya panorama di Nagari Talang Babungo.Â
Bila sedang tidak musim hujan, kita bisa menikmati banyak layang-layang di langit. Di sini saya terpikir, selain atraksi silat, Jorong Tabek juga punya potensi menggelar festival kreatif lokal lain seperti festival layang-layang. Mungkin bisa dilakukan bakda panen padi.Â
Di lahan-lahan kosong yang mengering itu, anak-anak hingga orang dewasa bisa bermain layang-layang dengan riang. Tradisi kesusastraan yang lekat dengan Minangkabau pun bisa dihidupkan kembali dengan festival pembacaan puisi dengan latar pemandangan yang luar biasa.
Baru dua jorong saja sudah semenarik itu. Jorong lain sebenarnya tak kalah bagusnya. Ada banyak potensi yang bisa dikembangkan di sana.
Desember lalu, saya bersama istri hendak mengunjungi Pincuran Puti. Pincuran Puti ini berada di atas bukit dan mitosnya adalah tempat mandi bidadari. Beberapa tahun lalu, saya bersama adik ipar hendak mengunjungi Pincuran Puti, tetapi jalanan masih seadanya. Belum diaspal, dan terputus.Â
Perjalanan harus dilanjutkan dengan jalan kaki, dan sayangnya saat itu, kami tak sampai ke tujuan karena tidak berani melewati jalan setapak yang penuh semak. Takut dengan babi hutan soalnya.Â