Mohon tunggu...
Pringadi Abdi Surya
Pringadi Abdi Surya Mohon Tunggu... Penulis - Pejalan kreatif

Lahir di Palembang. Menulis puisi, cerpen, dan novel. Instagram @pringadisurya. Catatan pribadi http://catatanpringadi.com Instagramnya @pringadisurya dan Twitter @pringadi_as

Selanjutnya

Tutup

Segar Pilihan

Rasa Persahabatan dalam Aice Mochi

30 April 2022   23:18 Diperbarui: 30 April 2022   23:20 603
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puding terhidang di atas bersama beberapa Aice Mochi. Melihat es krim itu aku teringat teman sekelasku ketika kuliah. Namanya Ulum. Dia asli orang Sukabumi. Setiap libur semester, aku selalu minta dibawakan oleh-oleh: Kue Mochi. Dan dia selalu membawakannya.

Kue mochi itu dikemas dalam kemasan anyaman. Kenyal, seperti dilumuri salju. Isinya biasanya kacang. Teksturnya yang unik itu membuatku jatuh cinta pada mochi.

Tapi sebenarnya kue mochi itu bukan asli Sukabumi. Kue Mochi berasal dari Jepang, yang merupakan salah jenis wagashi Jepang. Pada masa pendudukan Jepang di Indonesia, penduduk pribumi diperbantukan untuk membuat kue mochi tersebut. 

Suatu waktu ke minimarket, dan kulihat ada es krim mochi, segera aku membelinya. Pertama kali membelinya, aku salah memakannya. Dalam keadaan masih beku, kugigit es krim itu, dan aku tidak merasakan tekstur yang kurindukan. Ternyata ada cara khusus untuk memakan Aice Mochi Dessert ini. Ya, untuk merasakan tekstur kulit mochi paling kenyal, kita harus meletakkannya terlebih dahulu ke dalam kulkas, kurang lebih setengah jam. Atau biasanya juga, kalau belinya siang-siang, perjalanan dari mini market ke rumah sudah akan membuat kebekuan itu menghilang.

Nah ini sisi menariknya, kenapa aku setuju kalau dibilang inovasi pertama selalu dari Aice. Biasanya di balik kulit mochi yang kenyal itu, kita menemukan isi tertentu. Originalnya kacang lalu kemudian banyak muncul varian yang lain. Aice mengisi kulit Mochi itu dengan es krim, dan tidak hanya satu rasa. Kita bisa memilih rasa mana suka, karena pilihannya banyak: Durian Aice, Chocolate Aice, Klepon Aice, dan Vanilla Aice. Selain itu ada Vanilla Choco Walls, Oreo Glico, Stroberry Aice, , Choco Lava Glico, dan Red Bean Aice. 

Kesukaanku sih yang Durian Aice. Sebagai orang Sumsel, rasanya sulit dipisahkan dengan durian. Durian itu sudah menjadi identitas. Kamu bisa menemukan durian pada saat tidak musim durian di Palembang. Letaknya di Pasar Kuto. Dan durian itu pun dijadikan bumbu. Namanya tempoyak. Kue mochi asli rasanya tidak mungkin diisi durian karena akan cepat basi. Makanya, aku apresiasi banget Aiche Mochi Dessert ini karena mewujudkan fantasiku tentang kue mochi yang berisi durian.

Inovasi lain yang patut ditonjolkan menurutku adalah varian Klepon Aiche. Ini menunjukkan tidak hanya Aice es krim berkualitas, tetapi juga perhatian Aice terhadap budaya Indonesia.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi

Dan ini bisa menjadi alternatif untuk berbuka puasa. Istriku termasuk yang suka makan klepon saat berbuka. Makanya, tadi aku sengaja membeli 4 varian Aice Mochi. Durian Aice untukku. 

Klepon Aice untuk istriku. Chocolate Aiche untuk anakku yang bungsu. Dan Vanilla Aice untuk anakku yang pertama. Dia sangat antusias ketika merasakan Aice klepon dengan lelehan gula aren dibungkus dalam kulit mochi rasa pandan yang kenyal bertabur kelapa itu rasanya sangat mirip dengan Kue Klepon asli. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Segar Selengkapnya
Lihat Segar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun