Mohon tunggu...
Pringadi Abdi Surya
Pringadi Abdi Surya Mohon Tunggu... Penulis - Pejalan kreatif

Lahir di Palembang. Menulis puisi, cerpen, dan novel. Instagram @pringadisurya. Catatan pribadi http://catatanpringadi.com Instagramnya @pringadisurya dan Twitter @pringadi_as

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Memorabilia Start Up dalam Lokalcorn Webseries 2021

31 Juli 2021   22:31 Diperbarui: 31 Juli 2021   22:57 413
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
StartUp K-Drama/netflix.com

Selama dua hari aku mengikuti Lokalcorn Webseries 2021 pada 27-28 Juli kemarin, pikiranku malah melayang ke sebuah serial drama yang sempat ngehits beberapa waktu lalu: StartUp.  Ya, masih segar dalam ingatan manakala demam Start Up, serial drama Korea Selatan, melanda kita semua. Penonton pun terbagi dua tim. Tim pertama adalah Nam Do San, sang programer andal. Tim Kedua adalah Han Ji Pyeong, Sang Analis Bisnis yang mengambil keputusan investasi. 

Dari Han Ji Pyeong kita belajar, berbisnis adalah hal yang sulit. Dunia start up tidak untuk semua orang. Hanya orang yang mau dan berani mengambil risiko, menjalani proses yang panjang, dan berani bertaruh pada kegagalanlah yang biasanya mampu bertahan. Mental dan tekad yang kuat diperlukan untuk menjalankan start up. 

Bukan keinginan untuk meraub laba, visi dari membangun sebuah bisnis adalah tentang value/nilai dari bisnis itu sendiri. Senada dengan yang dikatakan CEO Sand Box dalam drama tersebut, "Jangan meminum air laut, kau harus bertahan sampai hujan turun. Hanya mengejar keuntungan pada awal bisnis sama saja dengan meminum air laut."

Nilai itu yang akan memandu kita dalam mendatangkan hujan. Sebab nilailah yang akan diamini oleh semua orang. Bukan laba.

Ya, pelajaran pertama ketika hendak membangun start up adalah miliki visi yang bernilai itu!

Setelah menemukan visi itu, sadarilah bahwa kamu tidak bisa sendirian. Harus ada tim yang kokoh dan saling melengkapi.

Han Ji Pyeong pun dengan jujur mengatakan kepada Nam Do San bahwa ia tidak cocok menjadi CEO. Bila tim ini hendak bertahan, Seo Dal Mi yang harus maju. Ini bukan hanya menunjukkan soal tim, tetapi juga komposisi tim.

Memorabilia StartUp versi drama itu juga tersaji dalam Lokalcorn Webseries 2021. LocalCorn Webseries terselenggara berkat kerjasama antara Tribunnews dan HP Indonesia. Gelaran webseries dari LokalCorn ditujukan untuk memberikan inspirasi bagi pelaku usaha dalam mendirikan usaha rintisan. Berbagai pengalaman dan kiat dipresentasikan oleh narasumber terpilih atau disebut Rocket's. 

Pada hari pertama, hadir sebagai pembicara: William Sunito, Fransiska P.W dan Gibran Huzaifah. Pada hari kedua turut hadir Diajeng Lestari dan Juvenco Pelupessy.

Sumber: Tribunnews.
Sumber: Tribunnews.

Buat yang belum kenal, William Sunito, Fransiska P.W, Gibran Huzaifah, dan Diajeng Lestari ini adalah perintis StartUp. Williah Sunito mendirikan Toko Wahab, Fransiska P.W mendirikan WomenWorks, Gibran Huzaifah mendirikan eFishery, dan Diajeng Lestari merintis Hijup. Sedangkan Juvenco mewakili Starky Capital yang menyediakan pendanaan bagi perusahaan StartUp.

Di sini, kita menjadi tercerahkan bahwa apa yang di drama StartUp, selain kisah cintanya, memang menjadi realitas. Menarik menyimak para narasumber membagikan insightnya sebagai perintis dan bagaimana kemudian perusahaan pembiayaan menilai value dari perusahaan startup yang ada sehingga layak diberikan pendanaan.

Dokpri.
Dokpri.

Toko Wahab membagikan cerita bagaimana segalanya dimulai dengan melihat market, lalu menumbuhkan ide, diiringi dengan adanya tim yang solid yang dapat mengeksekusi ide tersebut dengan baik. Sementara WomenWorks menunjukkan sebuah idealisme, sebuah nilai yang diperjuangkan agar para perempuan dapat memberdayakan potensi yang dimilikinya. eFishery pun lahir dari sebuah upaya mencari solusi bagi pembudidaya ikan dan udang. Sedangkan Hijup membuat saya ternganga dengan presentasinya, karena sungguh ia mengingatkan saya pada Seo Dal Mi yang penuh semangat dalam menggabungkan nilai dan pasar.

Dokpri.
Dokpri.

Setelah sesi para Rocket's ini barulah Juvenco memaparkan apabila perusahaan rintisan atau startup ingin mendapatkan pendanaan atau fund raising melalui  salah satu ventura capital maka terdapat beberapa persyaratan yang harus terpenuhi seperti market dan potensi pertumbuhannya, inovasi dan keunikannya, penggunaan teknologinya, dan timingnya. Tentu saja, ia mengingatkanku pada Han Ji Pyeong yang kaku dengan segala perhitungan untung-ruginya, dan seorang manajer pembiayaan memang harus seperti itu. Meski di sisi lain, aku berharap ada sentuhan humanis ala-ala serial drama juga ia tampilkan dengan mengedepankan value kemanusiaan.

Pada akhirnya, Lokalcorn Webseries ini memang menjadi sebuah cakrawala baru buatku untuk mengenal dunia StartUp. Pernah sih terpikir untuk membuat StartUp tapi saat itu gagal menemukan tim yang ideal sehingga rencana yang dibuat tidak dapat dieksekusi. Semoga saja acara ini berkelanjutan dan lebih mendatangkan para anak muda sehingga termotivasi untuk merintis StartUp yang jauh lebih berguna bagi masyarakat. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun