Untung berdiri di depan. Santo di belakangnya. Aku berada di urutan berikutnya dan diamanahkan memegang oncor (obor). Di belakangku ada Ian dan Eman.
Kami akan berjalan kaki kurang lebih 1 km pada malam hari. Dari rumah kakekku ke rumah Eman. Jangan bayangkan ada listrik. Saat itu, pencahayaan di rumah-rumah masih memakai lampu teplok. Paling banter ya petromaks.Â
Rumah kakekku bisa dibilang berada di tengah-tengah perkebunan karet. Kampung paling ujung di perbatasan Purwosari dengan Sri Menanti, persis di sebelah batas kebun karet milik PTPN. Sisanya kebun karet rakyat. Setiap libur, aku hampir selalu menginap di rumah kakek.
Tentu saja menyeramkan berjalan malam hari meski kami berlima. Di dalam hati, sudah kuhapal Ayat Kursi. Itulah ayat oncak yang katanya ditakuti oleh hantu. Jika bertemu (hantu), bacalah ayat itu, maka hantu-hantu pun akan terbakar kepanasan. Aku mempercaya hal itu.
Setengah perjalanan, di bawah cahaya bulan dan nyala api yang memancar, tiba-tiba dua orang di depanku berlari dan berteriak, "Oncornya ditiup setan!"
Sial betul, dari kami berlima, aku yang berlari paling lambat. Mereka berempat mulai menjauh dariku. Kucoba merapal Ayat Kursi. Namun, baru sampai hayyul qayyum, tiba-tiba aku ngeblank. Lupa kelanjutannya. Sementara itu, oncor di tanganku sudah terbalik. Minyak tanahnya tumpah-tumpah.Â
Melihat aku panik, teman-temanku berhenti. Lalu mereka tertawa-tawa. Sepertinya aku dikerjai oleh mereka.
Kenapa disebut Ayat Kursi?
Ayat kursi adalah salah satu ayat dalam surat Albaqarah. Tepatnya, ayat ke-255. Disebut Ayat Kursi karena ada kata kursiyyuhu di dalamnya.
Alloohu laa ilaaha illaa huwal hayyul qoyyuum, laa ta'khudzuhuu sinatuw walaa naum. Lahuu maa fissamaawaati wa maa fil ardli man dzal ladzii yasyfa'u 'indahuu illaa biidznih, ya'lamu maa baina aidiihim wamaa kholfahum wa laa yuhiithuuna bisyai'im min 'ilmihii illaa bimaa syaa' wasi'a kursiyyuhus samaawaati wal ardlo walaa ya'uuduhuu hifdhuhumaa wahuwal 'aliyyul 'adhiim
Artinya: "Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa'at di sisi Allah tanpa izin-Nya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar."