Biasanya, pendengar lagu ini akan sekaligus menyukai lagu Ar Ruhul Jadid:
Arruhul jadid fi jasadil ummah
Hai mujahid luluh lantakkan jiwa pendosaKami petualang mencari kebenaran
Mencari makna serta hakikat manusia
Kami berjuang menegakkan kehormatan
Hidup mulia atau mati sebagai syuhada
Memang ngeri betul kalau lirik-lirik ini dibawa ke konteks kekinian. Kesyahidan dianggap sebagai teror. Para pelaku teror itu menyempitkan makna mati syahid sebagai mati melawan negara yang tidak berlandaskan napas keislaman. Padahal, Indonesia sudah cukup Islam, mengingat apa yang menjadi rukun Islam itu difasilitasi oleh negara. Penyempitan makna ini berefek domino kepada mereka yang tidak cukup berliterasi untuk alergi dengan kata-kata jihad dan syahid yang sebenarnya memiliki makna yang mendalam. Bahkan melawan hawa nafsu, itu termasuk jihad. Begitu pula mencari nafkah yang halal dan toyib buat keluarga.
Dalam perjalanannya, nasyid berkembang. Ramadan menjadi ajang peluncuran lagu-lagu baru berbagai grup nasyid. Di kemudian hari, ada satu lagu yang aku suka sekali. Judulnya Rembulan di Langit Hatiku, dari Seismic. Seismic sangat unik saat itu karena membawakan nasyid dengan gitar akustik, bukan akapela. Lirik-liriknya pun terbilang romantis.
Rembulan di langit hatiku
Menyalalah engkau selalu
Temani kemana meski kupergi
Mencari tempat kita tujuKan ku jaga nyalamu selalu
Pelita perjalananku
Kan ku jaga nyalamu selalu
Rembulan di langit hatikuRembulan di langit hatiku
Teguhlah engkau pandu aku
Ingatkanlahku bila tersalah
Menempuh tempat kita tujuDoakanlahku di shalat malammu
Pelita perjalananku
Doakanlahku di shalat malammu
Rembulan di langit hatiku
Terus terang saja, lagu ini membuatku ingat orang yang kusukai saat itu. Wkwk. Susah betul jatuh cinta pada akhwat-akhwat berjilbab lebar. Hanya bisa mengaguminya dari kejauhan. Kan nggak boleh pacaran.
Hanya saja, di luar keromantisan itu, aku merasa lirik Seismic adalah metafora. Ada lapisan makna di sana. Kata "rembulan" seperti dalam syair thola'al badru 'alaina adalah tentang Muhammad SAW. Beliau juga sering diacu sebagai "kekasih". Lagu ini tidak hanya soal pasangan hidup, tetapi makna terdalam darinya adalah bagaimana seorang muslim memiliki kecintaan yang luar biasa terhadap baginda Rasulullah SAW.