Mohon tunggu...
Pringadi Abdi Surya
Pringadi Abdi Surya Mohon Tunggu... Penulis - Pejalan kreatif

Lahir di Palembang. Menulis puisi, cerpen, dan novel. Instagram @pringadisurya. Catatan pribadi http://catatanpringadi.com Instagramnya @pringadisurya dan Twitter @pringadi_as

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pita Hitam

16 November 2020   08:17 Diperbarui: 16 November 2020   08:21 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tidak semudah itu mengucap
kita akan baik-baik saja
setelah menulis status, membalas komentar
orang yang menuduh, memisuh
tidak diperbolehkan.
Di luar sana ada anak yang menangis
Anak yang begitu bangga pada bapaknya
Meski yang dikatakan keadilan
Telah mengiris hatinya tipis-tipis

Tidak semudah itu mengucap
kita akan baik-baik saja
Pedang yang mereka pegang
telah menusuk orang yang tak bersalah
Dacin yang harusnya seimbang
Diperjualbelikan lalu memasukkan
Padi dan kapas ke kantong-kantong
Ke lumbung-lumbung
Dan kebenaran tersembunyi di bawah aspal jalan
Yang tiap hari dilewati itu

Kita tidak pernah baik-baik saja
Kita tidak bisa hanya bersikap jadi saudara baik
Lihat anak itu bercerita, menderita
Bapaknya jadi tukang bakso
Kuahnya dari air mata
Sedangkan kita masih bisa bangga
Makan di restoran, memesan J.Co
Dan Pie Pisang Nadine Wibowo
Lalu merasa istimewa karena setiap rapat
Nasi kotak yang kita dapat
Berisi dua lauk yang mengenyangkan mata

Bagaimana bisa ada yang mengucap
Kita akan baik-baik saja
Setelah memasang pita hitam pun
Dianggap subversif!

(2020)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun