Mohon tunggu...
Pringadi Abdi Surya
Pringadi Abdi Surya Mohon Tunggu... Penulis - Pejalan kreatif

Lahir di Palembang. Menulis puisi, cerpen, dan novel. Instagram @pringadisurya. Catatan pribadi http://catatanpringadi.com Instagramnya @pringadisurya dan Twitter @pringadi_as

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Besok Tidak Libur demi Mengurangi Arus Mudik (?)

21 Mei 2020   09:07 Diperbarui: 21 Mei 2020   09:02 398
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pembatalan cuti bersama pada Jumat, 22 Mei 2020 bagi ASN dan pegawai BUMN cukup bikin rame. Seorang teman yang bekerja di bank bahkan memberikan pertanyaan yang cukup sulit, "Dari sudut pandang efisiensi bukannya lebih baik cuti bersama pada saat operasional belum optimal beradaptasi? Mending Jumat besok tuh sekalian diberikan cuti bersama, daripada nanti cuti bersama saat roda perekonomian sudah menanjak optimal?Atau ada pertimbangan lain? Atau sengaja genjot konsumsi akhir tahun?"

Saya sih hanya menjawab polosan. Pertimbangan utama kenapa cuti bersama 22 Mei dibatalkan adalah karena adanya kekhawatiran masih banyak ASN dan pegawai BUMN yang abai pada imbauan #JanganMudikDulu. Hal itu akan mengakibatkan penumpukan arus mudik dan malah menambah masalah yang sulit. Ya, Pemerintah sendiri tidak percaya diri masyarakat akan menuruti imbauan yang sudah diberikan.

Cuti bersama lebaran sendiri sudah dipindahkan ke akhir tahun. Secara logika hari, hal ini mengakibatkan kesia-siaan bila kita tetap mudik. Soalnya, pergerakan manusia dari Jakarta dan sekitarnya mewajibkan karantina diri 14 hari di kampung halaman (bila tetap mudik). Sedangkan waktu liburnya cuma 4 hari. Jadi nggak bisa ngapa-ngapain dong.

Tadinya, cuti bersama mau dialihkan ke Iduladha. Namun tampaknya a new normal belum bisa terjadi saat itu. Meski kemungkinan besar kita harus hidup berdampingan dengan virus entah sampai kapan. Bila percaya pada konspirasi, bisa jadi turning pointnya adalah pilpres Amerika kelak. November. Dan karena itu seharusnya Desember sudah terkendali dan kita bisa liburan dengan lebih leluasa.

Pertimbangan ekonomi tentu saja ada. Dengan dialihkan ke akhir tahun, cuti bersama akan membuat dampak yang lebih baik bagi perekonomian. Pemerintah memberi kesempatan sektor produksi tumbuh terlebih dahulu. Daya beli mengalami perbaikan. Sehingga pada akhirnya, cuti bersama menjadi waktu untuk konsumsi masyarakat.

Bagi ASN seperti saya, bahkan di kantor yang urusannya mencairkan APBN, tentu saja tidak boleh mudik. Sebagian teman di pelayanan masih shift-shiftan masuk kantor. Ada yang biasanya PJKA (Pulang Jumat, Kembali Ahad) naik bis atau kereta, sudah tiga bulan tidak pulang kampung. Demi menjaga keluarganya dan menuruti imbauan Pemerintah.

Beberapa waktu lalu, kami berinisiatif membuat sebuah video, kolaborasi lagu dan puisi. Judulnya If We Hold On Together. Kebetulan aku membaca puisi di tengah-tengah.


Ditonton dong sampai habis. Hehe. Jangan lupa subscribe juga.

Di video ini kami menguatkan orang-orang yang patuh pada imbauan #JanganMudikDulu dan berusaha tegar dengan membangun kebersamaan lewat suara-suara dari berbagai kantor pelayamam di seluruh Indonesia.

Ya, kalau dibandingkan dengan video para menteri yang disinggung oleh Dandhy Laksono:

Sumber: Screenshoot Twitter Dandhy Laksono
Sumber: Screenshoot Twitter Dandhy Laksono
Saya tentu saja tidak mudik. Saya hanya mampu pandangi video saya tahun lalu saat mudik ke Palembang dan Padang mengendarai mobil, mencoba jalan tol baru.

Pokoknya mah teman-teman #JanganMudikDulu ya. Semua akan indah pada waktunya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun