Mohon tunggu...
Pringadi Abdi Surya
Pringadi Abdi Surya Mohon Tunggu... Penulis - Pejalan kreatif

Lahir di Palembang. Menulis puisi, cerpen, dan novel. Instagram @pringadisurya. Catatan pribadi http://catatanpringadi.com Instagramnya @pringadisurya dan Twitter @pringadi_as

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Berapa Jumlah Sebenarnya Penderita Covid-19 di Indonesia?

7 April 2020   17:10 Diperbarui: 7 April 2020   17:14 406
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anies memaparkan data dinas pemakaman (kurio.id)

Berapa sebenarnya jumlah penderita Covid-19 di Indonesia? Tentu tidak ada yang tahu pasti jawabannya.

Namun, sejumlah pihak meragukan data resmi yang dikeluarkan Kementerian Kesehatan. Hingga hari Ini Kemenkes mengumumkan ada 2738 penderita Covid-19 di Indonesia. 221 meninggal. 204 sembuh.

Ada beberapa alasan yang menyebabkan keraguan tersebut:

Pertama, asumsi tingkat kematian yang disebabkan oleh virus ini sekitar 5%. Jika ada 200 orang yang meninggal berarti seharusnya setidaknya sudah ada 4000 kasus di Indonesia.

Namun, angka kematian yang dilaporkan pun diragukan. Hanya di Jakarta saja, angka kematian pada bulan Maret meningkat hampir dua kali lipat dibandingkan Februari.

Data Dinas Pemakaman.
Data Dinas Pemakaman.
Tidak mungkin angka kematian yang sebelumnya berksar antara 2400-3000 meningkat menjadi 4300 tanpa ada sebab yang luar biasa. Angka ini seharusnya membuat kita curiga dan bertanya-tanya, apakah itu adalah kematian akibat Covid-19 yang tidak terdeteksi?

Jika ya, alangkah mengerikan, jika mengikuti asumsi 5%, maka di Jakarta saja kemungkinan ada 32.000 kasus dihitung dari selisih kematian Maret terhadap kematian rata-rata per bulan di jakarta.

Akan sangat membuka mata apabila kita bisa melihat data Dinas Pemakaman di seluruh daerah di Indonesia.

Joel Picard, melakukan pemodelan untuk mencoba mengetahui berapa angka penderita Covid-19 ini.

Ia menggunakan data dari beberapa kota lain untuk melihat jumlah penderita. Hasilnya lebih mencengangkan karena angka yang didapatkan adalah 76.000 kasus hanya di Jakarta saja.

Pemodelan Joe Picard, twitter beliau.
Pemodelan Joe Picard, twitter beliau.
Ini setidaknya menjelaskan kenapa orang-orang di daerah yang baru pulang dari Jakarta banyak yamg ditemukan positif terjangkit Covid-19.

Di mana mereka tertular kalau bukan di Jakarta yang kluster penularannya sudah sedemikian luas dan tidak terlacak.

Beberapa media yang melakukan jurnalisme investigatif seperti Narasi juga meragukan kasus pertama adalah kasus 2 Maret yang mengindikasikan penyebaran virus ini sudah merayap dengan cepat.

Keraguan kedua adalah masih sedikitnya jumlah orang yang dites. Plus akurasi alat tesnya.

Melihat data Kemenkes, kita juga patut bertanya-tanya kenapa kok grafik eksponensial, pertambahannya bisa linier approx 10% per hari.

Padahal Indonesia masih di fase awal grafik!

Memang sih data sebenarnya lebih bermanfaat bagi tenaga kesehatan. Mungkin tujuannya agar masyarakat tidak panik.

Namun mengatur kebenaran bisa jadi membuat masyarakat keblinger dan cuek sehingga beberapasaksi mata mengatakan Jakarta sudah ramai kembali.

Untungnya, hari ini PSBB mulai diberlakukan!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun