Mohon tunggu...
Pringadi Abdi Surya
Pringadi Abdi Surya Mohon Tunggu... Penulis - Pejalan kreatif

Lahir di Palembang. Menulis puisi, cerpen, dan novel. Instagram @pringadisurya. Catatan pribadi http://catatanpringadi.com Instagramnya @pringadisurya dan Twitter @pringadi_as

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Alasan dan Tantangan Lockdown di Indonesia

17 Maret 2020   06:36 Diperbarui: 17 Maret 2020   06:40 534
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namun, sayangnya, orang Indonesia tak mampu mengindahkan itu. Belajar di rumah dimaknai sebagai liburan. Informasi dari teman agen travel, justru permintaan liburan keluarga bertambah, mumpung ayah dan anak libur kata mereka.

Anies yang semula dipuji langsung kembali dibenci setelah mengurangi rute Transjakarta dan MRT. Bukannya malah mengurangi interaksi, antrean mengular di sepanjang pembehentian. Transportssi publik perlu ditutup sama sekali.

Anjuran Pemerintah tak diindahkan publik. 

3. Angka 134 korban sudah krusial

Kuwait bahkan menutup masjid ketika pasien tercatat mencapai angka 100. Kini bahkan jumlah penderita terkonfirmasi di Kuwait lebih sedikit dadi di Indonesia, 123 kasus per kemarin.

4. Fasilitas kesehatan sudah kewalahan

Banyak cerita nyata betawa Pasien dalam Pengawasan dibiarkan begitu saja. Padahal harusnya mereka dikawal dengan ketat. Hal ini bahkan akan diangkat di Podcast Deddy Corbuzer.

Cerita serupa juga bisa dilihat dari cuitan PDP langsung di Twitter yang menyaksikan sendiri kondisi di dalam rumah sakit yang mengimplikasikan ketidaksiapan Pemerintah.

Jika jumlah korban bertambah banyak melampaui kapasitas fasilitas kesehatan, maka tingkat kematian akan bertambah.

Tangkapan layar pribadi dari Twitter Fachri Muchtar.
Tangkapan layar pribadi dari Twitter Fachri Muchtar.
Nah, kirakira itulah sejumlah hal yang menjadi alasan kenapa lockdown diperlukan.

Hanya saja, lockdown tidak semudah itu bukan. Tentu saja ada tantangannya. Setidaknya ini adalah tantangan terberat yang harus diwaspasai jika Jakarta benar-benar ditutup.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun