Namun, sayangnya, orang Indonesia tak mampu mengindahkan itu. Belajar di rumah dimaknai sebagai liburan. Informasi dari teman agen travel, justru permintaan liburan keluarga bertambah, mumpung ayah dan anak libur kata mereka.
Anies yang semula dipuji langsung kembali dibenci setelah mengurangi rute Transjakarta dan MRT. Bukannya malah mengurangi interaksi, antrean mengular di sepanjang pembehentian. Transportssi publik perlu ditutup sama sekali.
Anjuran Pemerintah tak diindahkan publik.Â
3. Angka 134 korban sudah krusial
Kuwait bahkan menutup masjid ketika pasien tercatat mencapai angka 100. Kini bahkan jumlah penderita terkonfirmasi di Kuwait lebih sedikit dadi di Indonesia, 123 kasus per kemarin.
4. Fasilitas kesehatan sudah kewalahan
Banyak cerita nyata betawa Pasien dalam Pengawasan dibiarkan begitu saja. Padahal harusnya mereka dikawal dengan ketat. Hal ini bahkan akan diangkat di Podcast Deddy Corbuzer.
Cerita serupa juga bisa dilihat dari cuitan PDP langsung di Twitter yang menyaksikan sendiri kondisi di dalam rumah sakit yang mengimplikasikan ketidaksiapan Pemerintah.
Jika jumlah korban bertambah banyak melampaui kapasitas fasilitas kesehatan, maka tingkat kematian akan bertambah.
Hanya saja, lockdown tidak semudah itu bukan. Tentu saja ada tantangannya. Setidaknya ini adalah tantangan terberat yang harus diwaspasai jika Jakarta benar-benar ditutup.