Hanya saja kritikku terhadap proses pernikahan taaruf tanpa pacaran ala aktivis itu adalah terlalu sentralnya peran murobbi/pembimbing pengajiannya. Kadangkala malah melenyapkan proses orang tua. Murobbi yang paling pas tetaplah orang tua masing-masing bukan orang lain. Karena ada banyak kasus, karena nggak sekufu, murobbinya nggak setuju dan berkuasa membatalkan proses.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI