Hanya saja kritikku terhadap proses pernikahan taaruf tanpa pacaran ala aktivis itu adalah terlalu sentralnya peran murobbi/pembimbing pengajiannya. Kadangkala malah melenyapkan proses orang tua. Murobbi yang paling pas tetaplah orang tua masing-masing bukan orang lain. Karena ada banyak kasus, karena nggak sekufu, murobbinya nggak setuju dan berkuasa membatalkan proses.Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!