tak ada artinya kecantikan
di pasir pantai leppu
segala pandangan yang dilepas
ke laut bebas
tak pernah benar menemukan batas
satu ton merica ditumpahkan langit
dan penyu-penyu yang ingin menitipkan telur
di bibir pantai leppu
melihat doa-doa terbang
seperti sepasang burung elang
yang mencari seekor ikan yang terdampar
karena keracunan ombak
mimpi seorang pelancar
aku bertaruh, sejumlah duri-duri kaktus
yang gigih tumbuh di batu karang,
telapak kaki para pejalan
tak akan lecet atau lepuh
bila satu batu tajam atau onak duri merunjam
dan akan terus melihat ke depan
dan hati merunduk, mengagumi kebesaran Tuhan
yang melepaskan kecantikan
pada alam dan pemandangan
sejumlah itu pula, aku ingin menulis surat
dalam sebuah botol
dan menyerahkannya pada nasib
kepada siapa nanti ia akan terbaca
sejumlah pasir yang juga ikut serta
akan ditaburkan ke makamnya
atau makam milikku
sendiri
Catatan:
Puisi ini kutulis saat mengunjungi Pantai Leppu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H