Tengah malam. Hujan turun lebat. Di Simpang Muara Bulian, polisi mengarahkan kami lewat Jambi (kota). Jalan ke Tempino rusak parah katanya. Dan tidak aman.Â
Pamanku yang menyetir melajukan Etios Valco dengan kencang. Asumsi jalan bagus. Meski kenyataannya tidak demikian. Ya, karena tak lama kemudian, kami tak menyadari, jalan yang kami kira sudah dicor ternyata putus.Â
Tepat di situ juga, jalannya berlubang dan ada gundukan. Seketika mobil kandas. Bunyi benturan begitu kencang. Pamanku langsung menepikan mobil ke pinggir jalan. Mengecek kondisi mobil. Dan benarlah kekhawatiran itu, tempat oli pecah. Perjalanan tak mungkin dilanjutkan.
Itulah pengalamanku saat mudik dari Sumatera Barat ke Sumatera Selatan setahun yang lalu. Pengalaman yang membuat kami harus menunda perjalanan lebih dari 12 jam untuk bisa membenarkan mobil. Jalan di Jambi hancur luar biasa.Â
Setahun berlalu dan kuharap hal itu berubah. Harapan besar datang manakala aku mudik dari Bogor ke Palembang menggunakan mobil (karena tiket pesawat mahal). Keluar pelabuhan langsung masuk tol, bablas sampai Jakabaring, Palembang, tidak sampai 6 jam. Mulus. Â
Tol memang mulus dan lancar. Semoga jalan non-tol juga demikian. Begitu batinku.
Menurut Katadata, panjang jalan di Indonesia (tidak termasuk tol) mencapai 523.974 kilometer. Jumlah tersebut terdiri dari jalan nasional, provinsi maupun kabupaten.Â
Badan Pusat Statistik mencatat sekitar 188.371 km atau 35,95% panjang jalan terdapat di Pulau Sumatera. Sementara jalan di Pulau Jawa di urutan kedua dengan panjang 118.217 km atau 22,56% total panjang jalan di tanah air.
Harapan itu jauh panggang dari arang.Â
Sebelum lebaran, Pemerintah menyebut jalan nasional di Sumatera dalam kondisi mantap. Nyatanya, coba tanya ke pengemudi yang tidak lewat tol Lampung-Palembang, bergoyang minimal 10 jam. Tidak lama setelah itu, jalan Lintas Timur itu juga sempat putus akibat adanya kerusakan jembatan di Pematang Panggang.
Nah, di depan rumahku di Palembang, Jalan Palembang-Betung, setiap hari macet parah dari km. 14 sampai km. 18 minimal. Penyebabnya bukan apa, jalan raya rusak. Berlubang dan bergelombang.Â