Mohon tunggu...
Pringadi Abdi Surya
Pringadi Abdi Surya Mohon Tunggu... Penulis - Pejalan kreatif

Lahir di Palembang. Menulis puisi, cerpen, dan novel. Instagram @pringadisurya. Catatan pribadi http://catatanpringadi.com Instagramnya @pringadisurya dan Twitter @pringadi_as

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tol Mulus, Lalu Apa Kabar Jalan Non-Tol?

1 Juli 2019   09:50 Diperbarui: 1 Juli 2019   09:54 733
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tengah malam. Hujan turun lebat. Di Simpang Muara Bulian, polisi mengarahkan kami lewat Jambi (kota). Jalan ke Tempino rusak parah katanya. Dan tidak aman. 

Pamanku yang menyetir melajukan Etios Valco dengan kencang. Asumsi jalan bagus. Meski kenyataannya tidak demikian. Ya, karena tak lama kemudian, kami tak menyadari, jalan yang kami kira sudah dicor ternyata putus. 

Tepat di situ juga, jalannya berlubang dan ada gundukan. Seketika mobil kandas. Bunyi benturan begitu kencang. Pamanku langsung menepikan mobil ke pinggir jalan. Mengecek kondisi mobil. Dan benarlah kekhawatiran itu, tempat oli pecah. Perjalanan tak mungkin dilanjutkan.

Itulah pengalamanku saat mudik dari Sumatera Barat ke Sumatera Selatan setahun yang lalu. Pengalaman yang membuat kami harus menunda perjalanan lebih dari 12 jam untuk bisa membenarkan mobil. Jalan di Jambi hancur luar biasa. 

Setahun berlalu dan kuharap hal itu berubah. Harapan besar datang manakala aku mudik dari Bogor ke Palembang menggunakan mobil (karena tiket pesawat mahal). Keluar pelabuhan langsung masuk tol, bablas sampai Jakabaring, Palembang, tidak sampai 6 jam. Mulus.  

Tol memang mulus dan lancar. Semoga jalan non-tol juga demikian. Begitu batinku.

Menurut Katadata, panjang jalan di Indonesia (tidak termasuk tol) mencapai 523.974 kilometer. Jumlah tersebut terdiri dari jalan nasional, provinsi maupun kabupaten. 

Badan Pusat Statistik mencatat sekitar 188.371 km atau 35,95% panjang jalan terdapat di Pulau Sumatera. Sementara jalan di Pulau Jawa di urutan kedua dengan panjang 118.217 km atau 22,56% total panjang jalan di tanah air.

Harapan itu jauh panggang dari arang. 

Sebelum lebaran, Pemerintah menyebut jalan nasional di Sumatera dalam kondisi mantap. Nyatanya, coba tanya ke pengemudi yang tidak lewat tol Lampung-Palembang, bergoyang minimal 10 jam. Tidak lama setelah itu, jalan Lintas Timur itu juga sempat putus akibat adanya kerusakan jembatan di Pematang Panggang.

Nah, di depan rumahku di Palembang, Jalan Palembang-Betung, setiap hari macet parah dari km. 14 sampai km. 18 minimal. Penyebabnya bukan apa, jalan raya rusak. Berlubang dan bergelombang. 

Jalan ini sudah bertahun-tahun menjadi masalah. Sempat bagus, ditampal ala kadarnya untuk menyambut Presiden Jokowi yang berkunjung ke Kab. Banyuasin. Tak lama setelah itu rusak kembali.

Dengan mata kepala sendiri pula, kusaksikan kondisi jalan dari Palembang ke Sumatera Barat lebaran tahun ini. Dalam perjalanan, di Kab. Banyuasin sebenarnya jalan relatif baik, hanya "nggrigis" dan ada lubang-lubang kecil. Masuk ke Kab. Musi Banyuasin, jalan lintas semakin parah. Niat mempersingkat waktu, kami berbelok lewat Simpang Tempino hingga Muara Bulian. 

Di perjalanan ini kami bersyukur untung sudah tidak hujan. Sebab kalau hujan, lobangnya sudah bisa seperti kolam ikan. Besar sekali. Jalan sudah tidak berbentuk. Kabarnya, rute ini seolah dibiarkan karena ada lempar tanggung jawab status jalan antara jalan provinsi atau jalan kabupaten.

Jalan tol memang bagus sebagai alternatif. Namun, kewajiban pemerintah juga ada di jalan non-tol. Koordinasi penting antara elemen pemerintah pusat dan daerah untuk membangun konektivitas jalan. 

Selain itu, yang lebih penting lagi, adalah pengawasan. Biar kita tidak heran, jalan-jalan non-tol itu entah kenapa kayak setiap tahun diperbaiki, setiap tahun rusak kembali. Nggak kayak jalan tol gitu loh, yang rusaknya lama.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun