Bagi sebagian besar orang, malam lebaran dirayakan dengan terompet, dengan letusan kembang api yang mekar di langit malam.Â
Menunggu hingga selesai takbiran hanya untuk menikmati momen Idulfitri. Tapi ada baiknya, kita juga menyunyikan diri, guna bertanya pada diri sendiri, apa yang sudah kita lakukan selama Ramadhan? Apakah kita bisa menikmati ibadah? Apakah dalam tahun ke depan kita tetap akan menjadi manusia yang sama?
Pertanyaan-pertanyaan itu harus menjadi palu yang menghantam relung dada kita.
Selalu sediakan waktu untuk introspeksi diri agar kita bisa berubah menjadi lebih aktif.
Berpikir Proaktif
Bahkan cinta tidak bisa menunggu. Begitu kata Cristian Sugiono di film Jomblo. Hidup pun demikian. Kesempatan harus dijemput. Peluang harus ditemukan. Tindakan proaktif berbeda dengan tindakan reaktif yang hanya bisa mengumbar keluhan akan keadaannya.
Memotivasi Diri
Ada saatnya kita akan merasa tertekan, merasa ingin menyerah, kalah. Ketika semua masalah di depan seperti tak sanggup lagi dihadapi atau ketika beban di pundak terasa begitu berat, di saat itulah kita perlu memotivasi diri untuk dapat bertahan.
Memotivasi diri pun tak melulu berdiam di kamar, berkata pada diri sendiri. Kita juga bisa pergi ke pantai, ke gunung, ke air terjun, untuk menikmati alam. Atau datang ke seminar-seminar motivasi, untuk mendapatkan bahan motivasi dari pakarnya sekalian.
Membangun Jaringan/Silaturahmi