Mohon tunggu...
Pringadi Abdi Surya
Pringadi Abdi Surya Mohon Tunggu... Penulis - Pejalan kreatif

Lahir di Palembang. Menulis puisi, cerpen, dan novel. Instagram @pringadisurya. Catatan pribadi http://catatanpringadi.com Instagramnya @pringadisurya dan Twitter @pringadi_as

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Epik! Liverpool Singkirkan Blaugrana

8 Mei 2019   05:42 Diperbarui: 10 Mei 2019   10:10 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Origi. Sumber: USA today

Tanpa Salah. Tanpa Firmino. Siapa menyangka Liverpool mampu membalikkan kekalahan dari raksasa Barcelona? Dengan skor mentereng 4-0 pula?

Pantas kalau kita menyematkan laga dini hari tadi sebagai laga comeback terbaik di Liga Champion musim ini. Laga ini bahkan jauh lebih epik dari ketika Ronaldo "sendirian" membalikkan keadaan dengan mencetak 3 gol tanpa balas setelah sebelumnya si Nyonya Tua takluk 2-0 di kandang Atletico Madrid.

Pasalnya, Barcelona bermain dengan kekuatan penuh. Ada Messi, ada Coutinho, ada Suarez. Tiga pemain yang pada leg pertama memberikan kontribusi signifikan itu juga bermain dengan agresif. Hanya daja kali ini Van Dijk dan Robertson tak mau jumawa dengan berkata "Beri aku Messi". Pertahanan Liverpool yang dikomandoi pemain terbaik liga Inggris musim ini itu begitu kokoh seperti sebuah benteng.

Comeback ini mau tak mau mengingatkan kita juga pada pertandingan terseru di final liga Champion manakala Liverpool berhadapan dengan AC Milan. AC Milan yang tengah kuat-kuatnya unggul lebih dulu 3-0 sebelum dibalas sejak pertengahan babak kedua menjadi 3-3. Laga dilanjutkan ke babak tos-tosan yang dimenangkan Liverpool. Kala itu Gerard yang menjadi inspirasi.

Sementara dini hari tadi, Origi dan Wijnaldum, dua tokoh yang sebelumnya tak pernah menjadi tokoh utama, muncul dan membuat Blaugrana menganga. Meski kalah dalam penguasaan bola, hanya 42%, Liverpool tebukti mampu bermain efektif. Setiap serangannya berbahaya.

Tak tahu apa yang menerpa di tim Barcelona, Messi hanya menundukkan kepala. Mungkin ia berpikir, Barcelona masih terkena Post Roma Syndrom. Ya, hal yang sama terjadi musim lalu. Roma mampu menjegal Barcelona dengan comeback serupa.

Apapun itu, perjuangan The Reds, yang bermain secara tim dan begitu disiplin patut diberikan respek dan tepuk tangan. Selamat The Reds!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun