Karya-karya tersebut juga mengacu pada norma konvensional seni grafis yang mencakup ketaatan teknis pada empat teknik cetak dasar seni grafis (cetak tinggi, cetak dalam, cetak datar, dan cetak saring). Proses yang dilakukan secara analog itu memiliki orisinalitas dan otentitas estetik.
Direktur Program Bentara Budaya, Frans Sartono, mengatakan bahwa kompetisi Triennial ini adalah bentuk komitmen Bentara Budaya untuk mendukung perkembangan seni grafis di Indonesia. Keterlibatan peserta internasional dimaksudkan untuk memicu antusiasme pegrafis dalam negeri. Sayangnya pada Triennial VI kali ini peserta dari Indonesia tidak meraih pemenang I sampai III. Gunawan Bonaventura, dengan karyanya Keep Smile, hanya menjadi salah satu peserta dengan penghargaan khusus.
Pameran karya-karya finalis Triennial VI ini dibuka untuk umum. Silakan datang ke Bentara Budaya Jakarta di Jalan Palmerah Selatan No. 17, Jakarta mulai 25 April sampai 5 Mei pukul 10.00-18.00 WIB. Gratis lho.
Bukan hanya pameran, dalam rangkaian pameran akan ada juga workshop seni grafis, gambar bareng bersama komunitas Sketchers, workshop Kokoru dan dongeng anak. Workshop seni grafis akan digelar pada Kamis 25 April 2019 pukul 14.00 - 17.00 bersama Theresia Agustina Sitompul dan gratis untuk umum.
Untuk gambar bareng bersama komunitas Sketchers akan digelar pada Sabtu (27/4/2019) mulai pukul 13.00 - 17.00 WIB. Workshop Kokoru dan dongeng anak akan diselenggarakan pada Selasa (30/4/2019) pukul 08.30 - 11.30 WIB dan bagi siapa pun yang ingin mengikuti cukup mendaftar ke Bentara Budaya melalui sekolah masing-masing.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H