Mohon tunggu...
Pringadi Abdi Surya
Pringadi Abdi Surya Mohon Tunggu... Penulis - Pejalan kreatif

Lahir di Palembang. Menulis puisi, cerpen, dan novel. Instagram @pringadisurya. Catatan pribadi http://catatanpringadi.com Instagramnya @pringadisurya dan Twitter @pringadi_as

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Tanjung Siambang dan Tanjung Setumu, Pantai Indah di Dompak, Kepri

22 Januari 2019   16:16 Diperbarui: 22 Januari 2019   16:24 269
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tak banyak yang tahu, Dompak juga menyimpan keindahan alam yang luar biasa. Salah satunya adalah Tanjung Siambang. Sebenarnya, nama pantai yang lebih dikenal dengan Tanjung Siambang ini adalah pantai Sri Arjana. 

Pulau Dompak memang kini lebih mudah dijangkau setelah jembatan Dompak dibangun. Untuk menuju Tanjung Siambang, kita hanya menempuh jarak kurang dari 20 km dari Tanjung Pinang. Dengan bermotor santai, waktu tempuh tak sampai 1 jam.


Namun, modal Google Maps harus didukung sinyal yang memadai, meski ada mode offline. Sebab, rute yang harus dilalui cukup tersembunyi. Kawasan Tanjung Siambang sendiri cukup panjang. Kita bisa berhenti di tempat yang salah. Pantai Sri Arjana sendiri berada nyaris paling ujung. Acuannya, pintu masuknya berada di sebelah gedung Satuan Pamong Praja, Kepri.

Tanjung Siambang alias Pantai Sri Arjana wajib dikunjungi meski tidak seluas atau sepanjang Lagoi maupun Trikora. Bentangannya unik, terlebih bila laut surut. Ada satu dermaga menjorok ke tengah lautan. Dermaga itu menghubungkan masyarakat ke pulau-pulau kecil di sekitarnya. 

Berjalan menyusuri pesisir, akan sangat mengasikkan karena suasananya yang sepi. Bagi kamu yang galau, cocok sekali menyendiri di Tanjung Siambang sambil menikmati desauan angin dan lambaian nyiur. Ombak pun rajin menyapa kaki kita.

Sebuah ayunan terletak di pantai itu. Menaikinya, berayun, setinggi-tingginya sealan membiarkan segala beban di pundak berlepasan.

Dokpri
Dokpri
Bila lelah, jangan khawatir. Ada restoran dengan menu makanan laut. Ikan, udang, dan cumi jadi menu utama. Terutama ikan selar bakar yang jadi favorit orang Melayu. Minumnya, ya, air kelapa murni yang segar.

Tidak ada tarif masuk di sini. Namun, bila kamu tak sadar duduk di pondokan yang ada di sepanjang pantai, itu berarti kamu menyewa. Sejam 40 ribu.

Berlanjut ke Setumu

Beranjak dari Tanjung Siambang, kami menuju Tanjung Setumu. Tanjung Setumu berada di ujung barat Pulau Dompak. Dari Pantai Sri Arjana (Tanjung Siambang), kita menyusuri jalan beton setapak yang sudah tampak rusak. Hingga nanti kita akan menemukan jalan setapak berpasir dengan rumah-rumah rusak di sisi kanan dan kiri.

Tak tahu kenapa rumah-rumah itu bisa rusak dan ditinggalkan.

Selanjutnya, di jalan berpasir itu, kita perlu hati-hati biar tidak selip. Ada titik-titik tertentu yang pasirnya lunak. Karena baru hujan, kami sempat keliru memilih jalan sehingga ban terperosok dalam. Terpaksa motor harus kami angkat.

Hingga akhirnya kami mulai melihat pesisir dengan pohon-pohon bakau. Batu-batuan besar pun mulai terlihat.

Dokpri
Dokpri
Ya, Tanjung Setumu punya ciri khas pantai dengan bebatuan yang menarik. Pasirnya pun putih bersih, airnya jernih, meski garis pantainya pendek.

Spot yang menarik adalah keberadaan batu-batuan berwarna-warni. Bebatuan yang dicat ini tidak banyak. Kelompok Sadar Wisata Dompak yang mengecatnya. Saya juga turut ragu, meski niatnya kreativitas, pengecatan batu alam bisa juga dipandang sebagai vandalisme. Sama halnya dengan pemasangan properti selfie di banyak tempat wisata, seringkali malah merusak pemandangan. Kreativitas seni untuk mempercantik tempat wisata harus dilakukan secermat mungkin.

Dokpri
Dokpri
Sayang, ketika ke sana, air laut tengah pasang. Bebatuan yang menjorok ke laut, banyak tenggelam. Termasuk batu berongga yang jadi keunikan utama, tak kelihatan sore itu.

Karena belum banyak terjamah, Tanjung Setumu sangatlah sepi. Tak kusarankan ke sini sendirian. Ngeri. Meski sepi, sayangnya, ada beberapa muda-mudi yang memanfaatkan situasi. Saat pulang, tampak oleh kami ada pasangan yang mojok di beberapa titik. Entah perang gerilya apa yang sedang mereka lakoni. Haha.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun