Mohon tunggu...
Pringadi Abdi Surya
Pringadi Abdi Surya Mohon Tunggu... Penulis - Pejalan kreatif

Lahir di Palembang. Menulis puisi, cerpen, dan novel. Instagram @pringadisurya. Catatan pribadi http://catatanpringadi.com Instagramnya @pringadisurya dan Twitter @pringadi_as

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Semua Salah Blackpink?

11 Desember 2018   16:37 Diperbarui: 12 Desember 2018   21:34 2396
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Blackpink. Sumber: Tribun Pontianak.

Namun, di dunia internasional, Blackpink dianggap lebih baik dari Twice.

Bagian apa yang seksi dari Blackpink? Saya sebagai cowok, jujur, tidak membayangkan hal-hal tak seronok saat melihat mereka. Kalau dibilang perutnya kelihatan, oh, film-film India waktu aku kecil dulu memperlihatkan perut yang lebih luas dari itu.

Kalau dibilang roknya mini, oh sinetron Pernikahan Dini yang dimainkan Agnes Monica juga sudah memulai tren rok mini di teve Indonesia. Bahu? Oh, BCL suka memperlihatkan bahu. Dada? Oh Blackpink tidak pernah memperlihatkan dada yang terbuka.

Satu argumen yang keliru adalah Blackpink dilatahi anak-anak karena iklan Shopee. Hal itu jelas keliru. Blackpink sudah lebih dulu begitu popular di Indonesia, sampai-sampai Via Vallen menyanyikan lagu Du-du-du versi koplo.

Dari mana mereka tahu? Ya, dari Youtube. Jadi youtube, yang tidak mengenal waktu penayangan, dapat membuat orang menonton apa saja. Sampai tulisan ini dibikin, Du-du-du telah tayang 537 juta kali di Youtube. Blackpink sendiri punya lebih dari 15 juta subscribers.

Dengan fakta ini, teve sebenarnya tidak punya peran dominan lagi dalam preferensi tontotan seseorang. Semua orang bisa menonton Blackpink di Youtube, karena Blackpink tak masuk konten dewas yang bisa disensor.

Terkait penayangannya dalam jeda film anak-anak, memang bisa diperdebatkan. Sebab, waktu tayang iklan saya yakin bukan karena disengajakan di film anak-anak, tetapi karena prime time.

Saya tidak tahu kenapa saat ini, banyak film anak tayang mulai sore sampai Isya. Zaman saya dulu kalau jam 5, itu sudah harus siap-siap salat Maghrib, lalu mengaji, tidak boleh menonton teve.

Yang saya ingat, dulu, ada Satria Baja Hitam yang tayang sekitar jam 4 atau 4.30, dan menontonnya harus penuh perjuangan ngeless, karena pada jam yang sama, saya mengaji TPA, lanjut dengan godaan drama Yoko, Pendekar Rajawali.

Sang Ibu yang jarang nonton teve, tapi tidak punya teve itu seharusnya patut dicontoh. Sebenarnya, keberadaan teve sekarang tidak penting, buat anak-anak juga.

Dan kalau pun ada teve, anak-anak jangan dibiarkan menonton sendiri. Temani. Makanya, ada label BO. Bimbingan Orangtua. Teve kita memang sedemikian busuk, dipenuhi tontontan yang merusak akal sehat, sinetron-sinetron tanpa logika, dan sebagainya yang lebih berbahaya sebenarnya. Tapi kalau membahas itu nanti red herring.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun